Kids Zaman Now
Biar Siswa tak Bosen, Belajar-Mengajar Dibikin seperti Main Game
Tidak lain untuk mencari suasana baru, belajar pun semakin nikmat diikuti. Seperti di antaranya menerapkan bermain sambil belajar.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO - Setiap mengajar, Iswahyudi Rahman, guru SMP Negeri 1 Balikpapan menerapkan pola teknologi kepada anak didiknya. Tidak lain untuk mencari suasana baru, belajar pun semakin nikmat diikuti. Seperti di antaranya menerapkan bermain sambil belajar.
Iswahyudi kepada anak didiknya dikenal guru yang gaul trendi, tidak pernah ketinggalan jaman. Setiap sampaikan materi selalu melibatkan kecanggihan teknologi. Seperti menggunakan Padlet dengan sebuah perangkat smartphone atau gawai.
Setiap siswa di kelas sangat diperbolehkan menggunakan gawai kalau tujuannya jelas untuk pendukung kegiatan belajar mengajar. "Saya bebaskan tapi digunakan untuk belajar, tidak bermain atau yang bisa hilangkan konsentrasi belajar," ujarnya.
Baca: Era Kids Zaman Now, Guru di Kaltim Dipaksa Mengajar Kekinian
Penggunaan padlet akan menghapuskan kejenuhan belajar. Siswa bisa salurkan ekspresi secara kreasi dan mandiri. Teknologi sangat membantu untuk daya dukung belajar, membuat suasana siswa lebih bahagia, pelajaran pun mudah diserap dan dipahami.
"Smartphone anak jaman sekarang hanya digunakan untuk main game. Kita tidak bisa melarang, memang sudah umumnya buat main game. Tapi di sekolah tidak. Diarahkan untuk daya dukung belajar," tuturnya.
Setiap siswa yang memiliki gawai akan tersambung dengan sistem padet yang dibawa Iswahyudi. Aplikasi ini semacam media belajar yang kesannya bisa serasa memakai game, yang nikmat tidak membosankan .
Baca: Penuhi Janji Politik, Walikota Neni Bagikan 38.727 Seragam Gratis ke Semua Pelajar
"Pertanyaan soal dibuat seperti permainan. Siswa yang bisa menjawab bisa dapat poin, yang tertinggi dapat poin memenangkan game. Isi game semuanya tentang mata pelajaran," kata pria
Melalui program ini yang sudah berjalan sekitar dua tahun lalu membuat pelajar menanggapi secara positif. Sebaliknya pelajar tidak merasa bosan, yang terjadi pelajar menjadi ketagihan untuk terus belajar. Antusiasnya sangat luar biasa.
"Sampai ada yang bilang ayo lagi pak. Belajar lagi. Seru," ujar Iswahyudi yang pernah menimba ilmu di English Institute, Syracuse University New York tahun 2009 ini.
Tidak hanya padlet, ternyata SMP Negeri 1 Kota Balikpapan ini juga menggunakan aplikasi edmodo sebagai wadah untuk komunikasi antara guru, siswa, dan para orangtua.
Edmodo digunakan untuk sarana belajar mengajar. Biasanya, dalam aplikasi edmodo berisi mengenai soal-soal yang diberikan oleh guru kemudian si murid bisa langsung menjawab mengerjakan di edmudo.
Begitu pun para orangtua murid juga bisa memantau aktivitas edmodo ini. Bisa melihat secara langsung jawaban-jawaban para murid, termasuk nilai-nilai pelajaran. Kesan dunia pendidikan selama ini terputus, antara dunia sekolah dengan orangtua berjarak. Melalui edmodo, bisa satukan antara sekolah, murid dan para orangtua. Intinya, edmudo menerapkan tradisi pendidikan modern dan konvensional.
Baca: Wanita Ini Diantar Suaminya Berobat Menggunakan Gerobak, Ternyata Penyakitnya?