Pilpres 2019
Pernah Menjadi Rival, Bagaimana Jika Jokowi dan Prabowo Dipasangkan di Pilpres 2019?
Lebih lanjut, Eep juga merilis hasil dari nama lain yang mungkin dipasangkan dengan Jokowi dalam Pilpres 2019.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - PolMark Indonesia melakukan survei terkait dengan pemilihan presiden di tahun 2019.
Survei tersebut dilakukan mulai tanggal 13-25 November 2017 dengan menggunakan metode bertahap dimulai dari persiapan, wawancara, quality control, olah data dan pelaporan .
Survei tersebut dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 2.600 orang.
Baca: Soal Tantangan Kapolri, Begini Rencana dan Target Kapolresta Samarinda
Baca: Jokowi Blak-blakan Ungkap Kelompok Besar di Partai Golkar, Begini Reaksi Jusuf Kalla
Baca: Lakukan Pencarian Nelayan yang Hilang, Tim SAR Temukan Potongan Tubuh di Sarang Buaya
Dalam survei tersebut Polmark mencoba memasangkan nama Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sebagai pasangan presiden dan wakil presiden.
"Apabila Joko Widodo dan Prabowo Subianto dipasangkan dalam Pilpres 2019, akan yang didapat sekitar 14,1 persen," kata CEO PolMark IndonesiaEep Saefulloh Fatah saat merilis hasil survei di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Lebih lanjut, Eep juga merilis hasil dari nama lain yang mungkin dipasangkan dengan Jokowi dalam Pilpres 2019.
Baca: Tak Mau Diejek Gegara Ketiak Hitam seperti Cita Citata? Begini Cara Ampuh Memutihkannya
Baca: Soal Pembangunan Masjid Al Faroek, Komisi IV DPRD Serahkan Aspirasi ke Pak Gubernur
Baca: Airlangga Inginkan Rombak Kepengurusan, Ini Tanggapan Perempuan Politisi Golkar
Didapati, hasil tersebut yakni Joko Widodo dan Anies Baswedan sebesar 11,0 persen dan Joko Widodo dan Gatot Nurmantyo sebesar 10,9 persen.
Sedangkan, lanjut Eep, apabila Prabowo Subianto dipasangkan dengan Anies Rasyid Baswedan menghasilkan angka cukup tinggi yakni 17,2 persen.
Baca: Ubah Strategi Bisnis, Bankaltimtara tak Lagi Andalkan Dana Pemda