Fenomena Supermoon, BMKG Imbau Warga Pesisir Tarakan Waspada Ini

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Badan Meteorlogi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan mengeluarkan imbauan kepada warga Tarakan Provinsi Kaltara, khususnya yang berada di daerah pesisir pantai untuk waspada banjir rob (genangan air laut di daratan).

Menurut Prakirawan BMKG Kota Tarakan, Raína Farah Nur Annisa, banjir rob terjadi karena adanya fenomena Supermoon (bulan).

Pasalnya bulan itu memiliki beberapa fase, mulai fase bulan penuh, bulan mati dan bulan setengah.

“Nah di awal tahun 2018 ini merupakan fase bulan penuh biasanya disebut bulan purnama. Fase bulan penuh ini akan terjadi selama tujuh hari kedepan,” ucapnya, Kamis (4/1/2018), di Kantor BMKG Kota Tarakan yang ada berada di Bandara Juwata Tarakan.

Baca: Usai Liburan Kok Malah Depresi? Ternyata Beneran Ada Loh, Ini Istilah dan Cara Mengatasinya!

Baca: Gara-gara Danau Sunter, Menteri Susi Bakal Tanding Sama Sandiaga Uno, Apa yang akan Mereka Lakukan?

Baca: Video Penggerebekan Jennifer Dunn Tersebar Luas, Ternyata Bukan Orang Biasa yang Merekamnya!

Raina mengatakan, banjir rob mulai terjadi 3 Januari hingga 9 januari, pukul 18.000 Wita.

Ketinggan pasang air 3,5 meter dari rata-rata permukaan laut. Ketinggian banjir rob dipengaruhi dengan ketinggian tempat tinggal.

“Misalnya saja kantor BMKG yang ada di wilayah Bandara Juwata Tarakan ini, ketinggiannya mencapai 7 meter dari permukaan laut. Sedangkan ketinggian pasang air mencapai 3,5 meter, sehingga tidak terkena dampak banjir rob,” ujarnya.

Saga, salah satu warga yang ada di wilayah pesisir mengakui, bahwa Rabu (3/1/2018) di wilayahnya terjadi banjir rob.

Baca: Waduh. . . Istri Cantik Wakil Wali Kota Tertangkap Tangan Pesta Narkoba!

Baca: Bayangkan Jika Hanya Sepasang Manusia yang Tersisa di Planet Bumi. . .

Baca: Dulu Mesra Sekarang Lupa, Begini Loh Ngakunya Sunan Kalijaga kepada Jennifer Dunn

Baca: Bakal Hadapi Klub Singapura, Ini Harapan Irfan Bachdim di Liga Champion Asia