Kebakaran di Klandasan Ulu, Pengamat Tata Kota Sarankan Penataan dengan Cara Ini

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Berkaca dari banyak kebakaran di permukiman padat penduduk, jalan masuk dengan fasilitas pemadam minim, seperti kebakaran besar di Klandasan Ulu yang membumihanguskan 101 bangunan, Pengamat Tata Kota, Wahyullah memberi saran kepada pemerintah.

Menurutnya, masyarakat dan pemerintah bisa lebih memikirkan pembangunan hunian vertikal/ke atas, sebagai salah satu alternatif penataan hunian di lahan yang semakin sempit dengan kepadatan tinggi itu.

Menurutnya, persoalan sulitnya pelebaran jalan masuk permukiman padat di lokasi kebakaran, muncul karena semakin menyempitnya jalan karena pembangunan banyak bangunan warga, sehingga bentuk jalan berubah menjadi gang-gang sempit.

"Kenapa jalan itu berubah jadi gang, karena kawasan itu semakin padat," kata dia.

Baca: Tak Maju di Pilgub Kaltim, Ini yang akan Disasar Rizal Effendi

Baca: Ngeri. . . Kawanan Lebah Sengat Warga hingga Tewas, Waspada Melintas di Daerah Sambutan!

Baca: Ingin Dekat Masyarakat, 2018 Brimob Luncurkan 3 Program Unggulan, Jangan Lewatkan Nomor 2

Baca: Luar Biasa, 253 Juta Bibit Pohon Ditanam di Provinsi Ini Dalam 3 Tahun!

Baca: Presidium Kota Tanjung Selor Klaim Tetap Lakukan Lobi-lobi di Pusat

Dengan merencanakan ulang bangunan vertikal di wilayah bekas kebakaran itu lanjut dia, diharapkan dapat menjadi awal penataan akses jalan masuk yang lebih tertata dan nyaman huni.

Nah, karena di sekitaran lokasi yang terbakar tersebut, terdapat tiga kepemilikan lahan, yakni milik Pemkot, TNI AD dan sertifikat masyarakat, untuk tahap awal, pihak-pihak terkait bisa melakukan konsolidasi lahan.

Setelah konsolidasi lahan selesai lanjut dia, bisa mulai dipikirkan soal bentuk bangunan vertikal apa yang hendak dibangun.

Apakah apartemen atau rumah susun.

Baca: Kompak, Para Aktris Hollywood Kenakan Gaun Hitam di Golden Globe 2018, Ada Apa?