Polisi Sudah Kantongi Nama Penembak Orangutan di Kutai Timur

anggota Bareskrim Mabes Polri turun gunung memberikan asistensi dan supervisi terhadap penanganan kasus ini.

Ecoteer Responsible Travel
Orangutan 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Penyelidikan kasus tewasnya orangutan di Kutai Timur terus digeber jajaran kepolisian Polda Kaltim.

Bahkan kasus ini jadi perhatian nasional, buktinya anggota Bareskrim Mabes Polri turun gunung memberikan asistensi dan supervisi terhadap penanganan kasus ini.

Dari pengamatan Kasubdit I Tipidter Bareskrim Polri, Kombes Pol Adi Karya Tobing, kepolisian di tingkat wilayah telah menjalankan proses penanganan kasus dengan baik. Hal itu didapat dari gelar pertemuan, Selasa (12/2/2018) di Mapolda Kaltim.

Baca: Begini Tanggapan Seluruh Paslon Usai Pengambilan nomor Urut Pilkada PPU

Bahkan lanjut Adi, kepolisian saat ini telah mengantongi beberapa nama yang diduga menjadi pelaku penembakan orangutan yang ditemukan tewas dengan 130 peluru senapan angin bersarang di tubuhnya 6 Februari lalu.

"Wilayah sudah melakukan tindakan kepolisian, berupa pemeriksaan TKP, pemeriksaan saksi-saksi yang mengarah kepada siapa yang menyakiti orangutan. Mencari pelaku. Minta doanya, semoga ada petunjuk, segera. Karena bukti-bukti sudah mengarah semua," ungkapnya.

Baca: Dapat Nomor Urut 4 di Pilgub Kaltim, Ini Komentar Pasangan Rusmadi - Safaruddin

Adi pun menyebut adanya dugaan orangutan tersebut ditembak lebih dari satu senapan angin.

Melihat perkenaan peluru sebanyak 130 butir di tubuh hewan primata Kalimantan itu. Dari barang bukti itu hingga kini masih dalam pemeriksaan mendalam, mengindentifikasi asalnya.

"Istilahnya dalam hukum adalah perbuatan berlanjut. Total semua 130 butir yang ditembakkan ke orang utan ini. Nah, 130 peluru, banyak sekali itu. Bisa lebih dari satu senjata," tuturnya.

Baca: Heboh, Digilai Kaum Hawa, Inilah Saat Tangan Raffi Ahmad Nyaris Sentuh Bagian Sensitip Syahrini

Pemberitaan sebelumnya, Jumat (9/2/2018) Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto mengaku sudah menginstruksikan jajaran Polres Kutai Timur melakukan penyelidikan.

"Saya sudah terima dari kapolres, perintahnya segera lakukan upaya penyelidikan," katanya.

Untuk diketahui, sebanyak 130 butir peluru senapan angin bersarang di tubuh satwa khas Kaltim yang hampir punah keberadaaannya tersebut. "Penyebabnya (tewas) ada beberapa peluru senapan angin di tubuhnya. Kita masih selidiki," tuturnya.

Penyelidik diminta fokus kepada pengumpulan keterangan terkait orang-orang yang masuk ke dalam kawasan hutan, beberaoa hari sebelum dutemukannya orangutan tersebut, pada Selasa (6/2/2018). "Lakukan penyelidikan, melihat orang yang melihat masuk ke dalam membawa senapan angin," bebernya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved