Fakta Memilukan Anjing-anjing yang Dilego di Pasar Indonesia hingga Berakhir di Sebuah Piring

Ujung-ujungnya, dia mau mengurangi harga untuk si anak anjing berusia dua minggu. Harga tengah.

Editor: Syaiful Syafar
Grid.id
Kolase, daging anjing di pasar Pancurbatu, Sumatera Utara 

TRIBUNKALTIM.CO - Sabtu menjadi hari pasar di Pajak (sebutan bagi pasar di Sumatera Utara) Pancurbatu. 

Salah satu pajak yang berada di tepi Jalan Djamin Ginting, Kabupaten Deli Serdang, ini semakin ramai didatangi para pembeli dan pedagang yang berasal dari Kota Medan dan Deli Serdang.

Sepanjang jalan masuk, deretan pedagang ayam, bebek, dan anak anjing yang menggemaskan memajang barang dagangannya.

Suasananya bak pasar hewan, riuh suara binatang bercampur bising kendaraan.

Baca: Ini Nih Desainer Cantik yang Jadi Menantu Konglomerat Bakrie, Intip Foto-foto Mewah Pernikahannya

Di salah satu sudut pasar, sejumlah pedagang duduk bersama belasan anjing.

Anjing-anjing itu tergeletak. Badannya terbungkus karung dan terikat tali.

Seekor anak anjing berwarna coklat yang berumur sekitar dua minggu, baru lepas menyusu, ditawarkan dengan harga Rp 150.000.

Saat harganya ditawar hingga Rp 100.000, bibi penjual menunjukkan ekspresi tak suka proses tawar-menawar.

Dia mengatakan, Rp 100.000 adalah untuk anjing yang lebih kecil lagi. 

Ujung-ujungnya, dia mau mengurangi harga untuk si anak anjing berusia dua minggu. Harga tengah.

“Tiap hari aku jualan, tapi barang baru ada hari ini. Buka dasar ini, Rp 120.000,” katanya sambil mengambil anak anjing tersebut pada Sabtu pekan lalu.

Baca: Masih Berseragam Dinas BPJS, Istri Polisi Digrebek Berselingkuh di Hotel, Ini Hukumannya

Sang penjual tiba-tiba bertanya untuk apa anak anjing itu. 

Dia mengatakan, jika membelinya untuk dimakan, dia memiliki harga khusus untuk yang berupa daging.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved