Banjir di Paser

Rumah Warga Muara Adang II Terendam Banjir, Ini yang Dilakukan BPBD

Menurut Camat Long Kali Rizki Noviar, saat ini dilanda banjir dengan ketinggian bervariasi.

ISTIMEWA
Banjir telah merendam rumah warga Desa Muara Adang II Kecamatan Long Kali, Selasa (27/3/2018). 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Sarassani

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Kelurahan Long Kali, Sebakung Makmur dan Desa Muara Adang II menurut Camat Long Kali Rizki Noviar, saat ini dilanda banjir dengan ketinggian bervariasi.

Kenaikan air di Muara Adang II sejak 21 Maret 2018 sekitar 10 sentimeter/hari, sekarang sudah beberapa rumah warga yang terendam air.

“Info dari Kades Muara Adang II, sudah beberapa rumah yang terendam. Untuk Kelurahan Long Kali dan Sebakung Makmur masih kita ikuti perkembangannya. Dan kami sangat berterima kasih sekali atas bantuan Koramil Long Kali, Tagana, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser,” kata Rizki Noviar, Selasa (27/3/2018).

Baca: Air Sungai Muara Telake Meluap, Banjir di Adang Jaya Bisa Berminggu-minggu!

Banjir seperti ini, lanjut Rizki, hampir setiap tahun dialami warga dan terkadang meluas ke desa lainnya.

“Benar, hampir tiap tahun banjir, dalam skala besar terjadi 3 tahun sekali. Ini karena air Sungai Telake meluap, antisipasinya sudah kita usulkan dengan membangun siring dari Sekiet, Kelurahan Long Kali,” ucapnya.

Saat ini BPBD Paser sedang membangun tanggul di Desa Sebakung dan Sebakung Taka.

Baca: Tim Pertamina MOR VI Digasak 4-0 oleh Tim Babulu Banua Taka

Selain menahan luapan air Sungai Telake, tanggul itu juga akan mencegah luapan air merendam lahan pertanian warga.

Tanggul dibangun dengan mengeruk dasar sungai dan lahan tepian sungai, kemudian ditimbun untuk dijadikan tanggul.

Baca: Besok SKOI Kaltim Sampaikan Aspirasi, Tolak Alih Fungsi GOR Serbaguna

“Nah, yang dibangun BPBD itu kita harapkan sampai ke Kelurahan Long Kali, tapi bukan berupa tanggul, tapi berupa siring penahan banjir karena tak semua tepian Sungai Telake bebas dari pemukiman warga,” terangnya.

Sebaiknya, tambah Rizki, pembangunan siring lebih dulu dari perbaikan jalan, sehingga jalan tidak rusak lagi oleh genangan air.

Baca: Bawaslu Stop Dugaan Pelanggaran Awang Faroek Ishak di PPU

“Pembangunan siring tidak memerlukan lahan yang luas, biar jalan di Sekiet tidak tergenang air lagi, tentunya siring yang dibangun lebih dulu,” tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved