Ditemukan Mati di Pinggir Pantai, Kondisi Kulit Pesut Mengelupas
Tumpahan minyak yang mencemari perairan Teluk Balikpapan diduga menjadi biang matinya satwa langka, Pesut
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tumpahan minyak yang mencemari perairan Teluk Balikpapan diduga menjadi biang matinya satwa langka, Pesut atau Lumba-lumba Irawady. Untuk memastikan penyebab matinya Pesut dilakukan pembedahan, Senin (2/4.
Saat dilakukan identifikasi, kulit Pesut mulai terkelupas. Pesut mati diduga kuat akibat cemaran minyak di Teluk Balikpapan. Pengamatan Tribunkaltim.co, Senin (2/4) pagi, jasad Pesut masih berada di pinggir Pantai Mas Permai, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota.
Menurut Ricky, Kepala Satuan Kerja Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) wilayah Kaltim Kaltara, bagian kulit tubuh lumba-lumba Irawady mengalami lecetan serupa luka bakar.
Baca: Tim Labfor Bawa Sampel Air Tercemar, Pertamina Target 4 Hari Pantai Balikpapan Bersih
"Lumba suka bergerak kemana saja. Suka muncul ke atas permukaan air. Kebetulan lagi ada cemaran minyak di laut, lumba kena minyak," ungkapnya.
Dia menganalogikan, lumba-lumba jenis ini sering berkelana tidak hanya berdiam diri di satu titik. Saat berkeliling kena minyak. "Tubuh kita saja kalau kena minyak pasti panas. Sama lumba juga begitu," ujar Ricky.
Kondisi lumba-lumba sudah mulai membengkak. Usus terburai dan lidah menjulur keluar. Penemuan bangkai Pesut tergeletak di pinggir Pantai Mas Permai, Klandasan Ulu sekitar pukul 22.00 Wita pada Minggu (1/4).
Kata Ricky, Pesut bernafas dengan paru-paru. Saat mengambil nafas, lumba-lumba kena minyak dan akhirnya mati. Mamalia ini endemik perairan Teluk Balikpapan.
Baca: Lagi, 2 Jasad Korban Kebakaran di Teluk Balikpapan Ditemukan, Ini Pesan Ayah Korban
Kemarin, dilakukan pembedahan dan penguburan bangkai Pesut. Saat diambil organ tubuhnya, ditemukan hal yang mengagetkan.
Pengamatan Tribunkaltim.co, proses pembedahan dilakukan sekitar pukul 10.00 Wita di tempat lokasi ditemukannya bangkai Pesut. Mambaudin, tim lapangan Kementerian Perikanan dan Kelautan Kaltim menjelaskan mamalia pesut terpaksa dibedah, diambil beberapa organ tubuhnya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
"Kami tadi ambil paru-parunya, ambil hati, limpa, lambung, usus, cairan darah, cairan lambung," ungkapnya. Dilihat secara kasat mata, bagian organ dalam Pesut di bagian paru-paru dan usus nampak ada cairan yang menyerupai zat minyak mentah yang mirip tercecer di perairan Teluk Balikpapan.
Baca: Derita Korban Penyanderaan, Setiap Hari Dengar Ledakan Bom
"Dilihat, setelah dibedah ada di bagian organ ada tempelan benda cair minyak yang kehitam-hitaman. Sudah dipastikan ini kena dampak cemaran minyak," katanya. (*)