Media Diajak Sumbang Pikiran untuk Pola Bisnis Pertambangan

FGD sendiri merupakan salah satu instrumen yang akan digunakan dalam penyusunan Laporan Keberlanjutan untuk PT ITM Tbk.

TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
PEREKONOMIAN - Lebih dari separuh PDRB Kabupaten Berau berasal dari sektor pertambangan. Saat harga komoditas batubara anjlok, berdampak signifikan terhadap perekonomian di wilayah ini. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Focus Group Discussion (FGD) dilakukan PT Indo Tambangraya Megah Tbk di Hotel Horison Samarinda, dengan mengundang beberapa perwakilan media yang ada di Kaltim, Rabu (11/4/2018).

FGD sendiri merupakan salah satu instrumen yang akan digunakan dalam penyusunan Laporan Keberlanjutan untuk PT ITM Tbk.

Pelaksanaan FGD di-handle langsung oleh tim sustainability reporting and specialis assuror dari Trisaksi Sustainability Center.

“Jadi, dalam pelaksanaan perusahaan, memang diperlukan adanya feedback dari beberapa faktor, terutama dari kalangan masyarakat, media, serta pemerintahan. Kami akan menyusun masukan dan juga pengalaman media dalam hubungannya dengan PT ITM. Dalam FGD, PT  ITM sama sekali tak ikut ambil bagian,” ucap Juniati Gunawan mewakilai Trisakti Sustainability Center.

Baca: Disperindagkop Janji Akomodir Anggaran BPSK Bulungan dan Tarakan di APBD-P

PT ITM sendiri, memiliki beberapa anak perusaahaan di Kaltim dan Kalsel.

Beberapa diantaranya adalah PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, serta PT Jorong Barutama Greston di Kalsel.

“Apa yang menjadi masukan serta pengalaman media dalam hubungannya dengan PT ITM, akan kami sampaikan dalam bentuk laporan keberlanjutan untuk PT ITM. Hal-hal ini dilakukan, agar bisa digunakan sebagai perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaan ke depan, meliputi aspek sosial, ekonomi, serta tenaga kerja. Media kami ajak untuk ikut pula sumbang pemikiran dalam pola bisnis perusahaan meliputi aspek sosial, ekonomi dan tenaga kerja,” ucap Juniati Gunawan.

Baca: Tak Punya Komputer, Dua Sekolah Swasta Menumpang UNBK

Dijelaskan Juniati, dilakukannya FGD dengan mengundang lansgung media dalam penyampaian pendapat akan PT ITM Tbk, adalah kali pertama dilakukan.

Sebelumnya tahun lalu, Laporan Keberlanjutan juga dilakukan, tetapi tanpa memasukkan media sebagai sumber instrument Laporan Keberlanjutan.

“Ini tahun kedua bagi Trisakti Sustainability Center menghandle Laporan Keberlanjutan PT ITM. Baru tahun ini melibatkan media. Selain media, kami juga ikutkan masyarakat, pemerintahan, pemilik saham, serta LSM lingkungan sekitar. Mengapa laporan keberlanjutan penting, karena ini menjadi dasar bagi perusahaan untuk mengevaluasi pola bisnis mereka sesuai dengan kendala-kendala dan persoalan yang timbul di lapangan,” ucapnya.

Baca: Delapan Rumah Ambruk Diterjang Longsor, Bupati PPU Tetapkan Tanggap Darurat

Salah satu poin yang dibahas dalam FGD tersebut, adalah bagaimana tenaga kerja lokal bisa lebih diberdayakan dalam kegiatan perusahaan.

Selain itu, ada pula persoalan dampak lingkungan yang bisa saja terjadi, dengan hadirnya perusahaan.

“Ada regulasi dari OJK, yang mengharuskan perusahaan mengembangkan bisnisnya juga mengacu pada aspek lingkungan. Salah satu bahan evaluasi hal itu, adalah Laporan Keberlanjutan ini,” uca Yohannes, mewakili TSC. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved