Peringatan Isra Miraj Minim Peserta, Bupati Ismunandar Berpantun Begini
Dalam kesempatan tersebut, ia meminta pada warga yang hadir, agar dapat menyimak dengan saksama tausiah yang disampaikan.
Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Margaret Sarita
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah, Pemkab Kutai Timur menghadirkan Wakil Ketua STAI DDI Mangkoso, Sulawesi Selatan, Sayyid Safaruddin Latif, untuk memberi sedikit tausiah pada para pegawai dan masyarakat Sangatta, Rabu (11/4/2018).
Kegiatan yang mengusung tema jadikan sholat sebagai perwujudan sifat jujur, disiplin, tawaddhu dan sabar, dibuka oleh Bupati Ismunandar, digelar di Masjid Agung Al Faruq, Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi.
Dalam kesempatan tersebut, ia meminta pada warga yang hadir, agar dapat menyimak dengan saksama tausiah yang disampaikan.
Baca: Ini Dia Peluang Bisnis Seksi yang Patut Digarap Seiring Beroperasinya Bandara APT Pranoto
Dengan harapan, lewat ceramah kali ini mampu menjadi bekal untuk menambah keimanan.
"Cotto Makasar disantap dengan ketupat. Ditabur sambal terasa nikmat. Setiap tahun kita laksanakan Isra Mi’raj, yang hadir hanya pejabat,” ungkap Ismunandar mengawali sambutannya.
Pantun tersebut mengandung makna, kekecewaan Bupati Ismunandar terhadap minimnya peserta peringatan Isra Miraj.
Karena hanya dihadiri pejabat esselon II, III dan IV saja.
Baca: Bakamla Akan MoU dengan Pemprov Kaltara, Ini Kesepakatannya
Sementara pegawai Pemkab Kutim yang jumlahnya ribuan, hanya segelintir saja yang bisa hadir.
“Peserta yang hadir banyak dari pegawai terutama pejabat eselon. Semoga dengan menghadiri acara ini iman dan ketakwaan kita bertambah," ujar Ismunandar.
Sayyid Safaruddin Latif dalam ceramahnya berharap semua yang hadir dapat mengambil pelajar dari kisah isra miraj Nabi Muhammad SAW.
Baca: Jumlah Desa yang Jadi Lokasi Program Kampung Iklim Diusulkan Bertambah
Mulai dari perjalanan spiritual dari mekkah ke masjidil aqso yang memakan waktu satu malam saja, hingga kejadian seperti yang banyak diriwayatkan dalam hadist.
"Kita bisa meneladani sifat rasulullah saat dalam perjalanan proses Isra Miraj itu. Ada sesuatu yang spesial yang diberikan. Salah satunya perintah sholat lima waktu," kata Safaruddin Latief.(*)