Berita Video
Diduga Langgar Izin dan Persyaratan Lain, Kapal Asing Kargo Batu Bara Diamankan di Teluk Balikpapan
Mereka mengaku berlayar dari membawa baru bara dari salah satu pelabuhan di Russia dengan tujuan Samarinda.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Satu unit kapal kargo curah kering bermuatan 26.500 metrik ton batu bara terpaksa diamanakan di Teluk Balikpapan.
Kapal MV Wise Honest berbendera Sierra Leone, Afrika Barat, diduga melanggar perizinan.
Sebab saat diamanakan, kru kapal tak dapat menunjukkan sertifikat atau surat pencegahan pencemaran dari kapal, dan persyaratan membawa barang khusus dan berbahaya.
Baca: Persebaya Duduki Puncak Klasemen Liga 1, Bermain Efisien dan Pintar Jadi Kunci Kemenangan
Baca: Riza Shahab Dikenal Playboy, Ini Daftar Wanita Selain Fitri Tropica yang Pernah Dipacarinya
Baca: Blak-blakan, Ketum PPP Bicara soal Dalang Label Anti-Islam dan Komunis yang Disematkan kepada Jokowi
"Pertama kali diamankan KRI Terapang, 4 April lalu. Kemudian dari anggota Pangkalan TNI Angkatan Laut Balikpapan ikut membantu proses pengamanan," ujar Danlanal Balikpapan Kolonel Laut (P) Dewa Oka Susila, meninjau Wise Honest di Teluk Balikpapan, Jumat (13/4/2018)
Pemeriksaan awal, diketahui, kapal kapal tersebut dinakhodai Kim Chung Son, dan 24 anak buah kapal (ABK) yang kesemuanya berkewarganegaraan Korea Utara.
Mereka mengaku berlayar dari membawa baru bara dari salah satu pelabuhan di Russia dengan tujuan Samarinda. Lalu, bongkar muat dengan kapal sejenis menuju Tiongkok.
Baca: Drawing Liga Champions 2018: Liverpool vs Roma di Semifinal, Menanti Aksi si Monster Salah
Baca: Jessica Iskandar Bakal Menetap di Amerika, Tiba-tiba Ayu Ting Ting Sindir Begini
Baca: Ngeri! Detik-detik Pebalap Ferrari Kimi Raikkonen Gilas Kaki Mekaniknya saat Ganti Ban
"Rencana kapal ini melakukan overship di perairan Balikpapan, tujuannya akan diurus pihak keagenan di Samarinda,"ujarnya.
Informasi KRI Terapang - 648 di bawah komando armada RI kawasan timur (Koarmatim), Wise Honest telah terdeteksi di Perairan Selat Makassar sejak Senin (2/4/2018) lalu.