Diserang Rayap, Pohon Berusia 700 Tahun Ini Jalani Perawatan hingga Diinfus Bak Manusia

Pohon Bayan berusia 700 tahun diserang hama rayap, sebagai langkah untuk mempertahankan pohon tetap hidup, pihak berwenang

Telengana Today
Pohon Bayan berusia 700 tahun mendapatkan perawatan 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemberian obat melalui injeksi Intravena (IV) atau lebih dikenal infus yaitu pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit rupanya tak hanya untuk pengobatan manusia atau hewan.

Tumbuhan seperti pohon yang sedang sakit ternyata juga bisa mendapatkan perawatan kesehatan dengan metode diinfus.

Seperti kasus yang dialami oleh Pohon Bayan terbesar kedua di dunia saat ini yang sedang diinfus.

Melansir dari laman Times of India, Pohon Bayan tersebut diketahui sedang diserang oleh rayap.

Pohon Bayan
Pohon Bayan (DISTRICT ADMINISTRATION, MAHABUBNAGAR.)

Baca: Hari Bumi 2018 - Lakukanlah 10 Aktivitas Ini untuk Berkontribusi Nyata Pada Planet Bumi

Sebagai langkah untuk mencegah rayap mengerogoti seluruh batang pohon, pihak berwenang setempat memilih perawatan infus lantaran dinilai sebagai metode paling tepat menyelamatkan pohon.

Untuk diketahui Pohon Bayan atau dikenal dengan sebutan 'Pillalamarri' atau 'Peerla Marri' ini telah berusia 700 tahun dan terus bertahan tumbuh di daerah Mahabubnagar, India hingga kini.

Pohon Bayan tersebut tersebar di area seluas tiga hektare dan menjadikannya sebagai pohon terbesar kedua di dunia.

Selain mendapatkan perawatan intensif, akses publik memasuki tempat wisata Pohon Bayan terbesar tersebut juga telah dibatasi mulai dari tahun Desember tahun lalu.

Pohon Bayan membungkuk mendekati permukaan tanah
Pohon Bayan membungkuk mendekati permukaan tanah (DISTRICT ADMINISTRATION, MAHABUBNAGAR.)

Sebelumnya para ahli mencoba memompa cairan pestisida mutakhir Chlorpyrifos ke dalam lubang di pohon.

Namun rupanya cairan pestisida tersebut tak bekerja dengan baik karena rayap kembali memakan pohon tersebut hidup-hidup.

Maka akhirnya para ahli beralih menggunakan metode injeksi Intravena (IV) dengan mengaitkan beberapa botol infus yang telah berisi cairan Chlorpyrifos.

Rupanya metode tersebut terbukti bekerja lebih efektif menyelamatkan pohon.

"Awalnya kami mencairkan dan memompa bahan kimia Chlorpyrifos ke dalam batang puhon melalui lubang tapi tidak berhasil. Kami pun menemukan solusi dengan menyuntikan larutan seperti saline drip dan proses ini lebih efektif," kata Chukka Ganga Reddy, Petugas Distrik Mahabubnagar dikutip dari Times of India.

Baca: Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani Dianggap sebagai Kartini Milenial

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved