Gereja di Surabaya Dibom
Astaga! Ternyata Pelaku Bom Berasal dari Satu Keluarga, Paling Muda 9 Tahun
Menurut Kapolri, bom yang dipakai Dita diletakkan di dalam mobil Toyota Avanza saat menabrakan dirinya di dalam gereja
TRIBUNKALTIM.CO – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan serangan di tiga Gereja Surabaya adalah serangan bom bunuh diri.
Menurut Kapolri serangan bom bunuh diri tersebut dilakukan satu keluarga yang terdiri dari bapak bernama Dita dan istri bernama Puji Kuswati.
Kemudian dua anak perempuanya, Fadilah Sari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun).
Serta kedua puteranya bernamanya Yusuf Fadil (18 tahun) dan Firman (16 tahun).
Baca: Pilu, Ibu Hamil 4 Bulan dan 2 Bocah Kakak-Beradik jadi Korban Ledakan Bom

Baca: Jadwal Balapan F1 Spanyol 2018 Malam Ini, Lewis Hamilton Start Terdepan
Menurut Kapolri, bom yang dipakai Dita diletakkan di dalam mobil Toyota Avanza saat menabrakan dirinya di dalam gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
"Yang dengan Avanza di Jalan Arjuno itu menggunakan bom, yang diletakkan di dalam kendaraan lalu ditabrakan," ujar Kapolri dalam konferensi persnya di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
"Ini yang terbesar menurut saya dari tiga ledakan," jelas Kapolri lebih lanjut.
Baca: Jenazah TKI Asal Semarang Dibuang ke Tengah Laut Usai Disalatkan Ini Bikin Heboh

Baca: Jelang Puasa Mulai Hari Ini Tempat Hiburan Malam Ditutup
Sedangkan bom yang meledak di Gereja GKI Jalan Diponegoro, dilakukan istri dan dua anak perempuannya.
Di Gereja GKI, menurut Kapolri, bom yang dipakai adalah bom yang diikatkan pada pinggang.
"Tiga-tiganya memakai bom yang diletakkan pada pinggang. Namanya bom pinggang," jelasnya.
Baca: Tanggapi Bom Gereja di Surabaya, Jerinx SID Beri Komentar Menohok untuk Presiden Jokowi
Karena kata Kapolri, yang hancur dari tubuhnya adalah daerah pinggangnya dan perutnya.
Sedangkan bagian kaki dan di atas pinggangnya masih utuh.
Kemudian bom yang meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua pelaku menggunakan bom yang dipangku.
"Kita masih belum jelas jenis bomnya apa, karena ini pecah. Tapi efek ledakannya cukup besar. Itu dibawa dengan sepeda motor," ujarnya.
Baca: Jangan Menyebarkan Foto dan Video Korban Teror Bom di Medsos, Itu Sama Saja Bikin Teroris Senang

Baca: Kota Kelahirannya Diguncang 3 Bom, Maia Estianty: Teroris Bukan Ajaran Islam!
Kapolri tegaskan semua serangan di tiga Gereja adalah serangan bom bunuh diri.
Sejak pagi hingga sore ini, total ada 13 korban tewas dan korban luka jumlahnya masih sama 41 orang. (*)