Gereja di Surabaya Dibom
Hadang Motor Masuk Gereja, Relawan Ini Langsung Tewas Kena Ledakan Bom
Ledakan bom tersebut terjadi di Gereja Katolik Santa Maria, GKI Wonokromo, hingga Gereja Pantekosta Pusat, secara berurutan.
TRIBUNKALTIM.CO -- Ledakan yang terjadi di tiga gereja di Surabaya menelan banyak korban.
Hingga berita ini dibuat, ada 41 korban luka-luka dan 11 korban meninggal akibat ledakan yang terjadi, pada Minggu (13/5/2018).
Ledakan bom tersebut terjadi di Gereja Katolik Santa Maria, GKI Wonokromo, hingga Gereja Pantekosta Pusat, secara berurutan.
Salah satu korban yang tewas dalam insiden tersebut diketahui bernama Bayu.
Bayu adalah koordinator relawan keamanan Gereja SMTB.
Dilansir oleh TribunWow.com dari akun Twitter @_fransiskancis, tersebar bagaimana kronologi tewasnya Bayu dalam insiden tersebut.
Kronologis tersebut nampak dijelaskan dalam sebuah percakapan grup WhatsApp.
Dalam percakapan grup WA tersebut dijelaskan Bayu adalah pengadang motor teroris yang berusaha masuk ke gereja.
Baca: Ngenes. . . Baru Turun dari Mobil, Ibu Ini Tergeletak Bersama 2 Anaknya yang Tewas Terkena Bom
Setelah dihadang, motor tersebut meledak dan mengenai tubuh Bayu.
Akibat ledakan tersebut, Bayu akhirnya meninggal di tempat.
Menurut keterangan yang ada di grup WA tersebut, Bayu meninggalkan satu orang anak dan istri.
Tak hanya menjelaskan kronologi, namun akun Twitter @_fransiskancis mengunggah status WA terakhir Bayu sebelum berangkat ke gereja.
Baca: Astaga! Ternyata Pelaku Bom Berasal dari Satu Keluarga, Paling Muda 9 Tahun
Bayu menuliskan tentang kegiatannya di pagi sebelum ke gereja.
"Selamat pagi, Tuhan memberkati, mandi cuss SMTB tugas negara memanggil," tulis Bayu.
Netter yang membaca status terakhir bayu memberikan tanggapan.