Teror Bom Surabaya
Sepenggal Kisah Tentang Daniel, 'Little Hero' yang Mengadang Mobil Pelaku Bom Bunuh Diri di GPPS
Salah satu dari empat korban adalah seorang remaja laki-laki bernama Daniel. Ia diketahui sebagai juru parkir yang sempat mengadang
TRIBUNKALTIM.CO - Empat korban meninggal dunia di lokasi ledakan bom Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Jalan Arjuno menyimpan sebuah cerita.
Salah satu dari empat korban adalah seorang remaja laki-laki bernama Daniel.
Ia diketahui sebagai juru parkir yang sempat mengadang Toyota Avanza yang meledak di GPPS, Jl. Arjuno, Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Pasca kejadian itu keluarganya sempat mencari kepastian dan keberadaan Daniel.
Daniel Agung Putra Kusuma sudah dalam kondisi tak dapat dikenali lagi.
Akhirnya jasad Daniel dapat diidentifikasi dari hasil DNA dan kecocokan gigi.
Melansir Tribunnews.com dari keterangan Agus paman korban, pada saat ibadat Minggu, mobil tidak boleh parkir di dalam, hanya motor yang boleh parkir.
Daniel telah berusaha menghadang mobil yang tiba-tiba nyelonong menerobos gerbong gereja yang terbuka.
Meninggalnya Daniel diiringi duka mendalam dari keluarga korban.
Sekitar pukul 18.30 WIB, pihak RS Bhayangkara menyerahkan jenazah Daniel kepada keluarganya.
Tangis keluarga pecah saat melihat kondisi Daniel sudah tidak dikenali lagi.
Baca: Jadi Pelaku Bom Bersama Keluarganya, Ternyata Begini Jejak Digital Putra Pertama Dita Supriyanto
Baca: Marak Pengeboman di Indonesia, Bagaimana Menjelaskan Peristiwa Terorisme pada Anak?
Kisah Daniel yang berusaha menghadang mobil Toyota Avanza pelaku bom bunuh diri di GPPS pun menuai simpati netizen.
Pemilik akun Facebook Susanto Saputro membagikan sepenggal kisah tentang Daniel.
Ia memberikan Daniel sebutan "Our Little Hero".
Dikisahkan oleh Susanto Saputro, Daniel adalah pelajar SMP yang setiap minggu membantu ayahnya, Budi yang menjadi petugas parkir GPPS.