Teror Bom Surabaya
Anak-anak Dilibatkan Orangtuanya di Aksi Teror Bom, Begini Ungkapan Kak Seto
Anak-anak pelaku bom, kata dia, adalah korban doktrinasi yang salah oleh orangtuanya.
TRIBUNKALTIM.CO, SURABAYA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi ( Kak Seto) menyebut anak yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri bukanlah pelaku, melainkan korban yang harus dilindungi hak-haknya.
"Mereka sebenarnya korban, bukan pelaku, tolong diubah cara pandangnya," kata Kak Seto seusai menjenguk anak korban aksi peledakan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, di Surabaya, Rabu (16/5/2018).
Anak-anak pelaku bom, kata dia, adalah korban doktrinasi yang salah oleh orangtuanya.
Baca: Biar Tetap Sehat dan Bugar, Yuk Atur Menu Puasa Seperti Ini
"Jika anak-anak disebut pelaku, maka oleh kelompok tertentu akan dianggap sebagai pahlawan, dan akan menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya untuk menjadi pahlawan-pahlawan berikutnya," jelas Kak Seto.
Sebelumnya, aksi teror bom di Surabaya melibatkan sejumlah anak dalam keluarga bom bunuh diri.
Bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro Surabaya, dilakukan oleh seorang ibu dan 2 anak perempuannya. Ketiganya tewas di lokasi.
Baca: Heboh! Akun Jokowi Retweet Cuitan Personel JKT48, Begini Tulisannya
Sementara bom bunuh diri keluarga di Mapolrestabes Surabaya juga membawa seorang anak, namun selamat setelah terlempar 3 meter dari titik peledakan.
Meledaknya bom di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, juga menewaskan seorang anak, sementara 3 lainnya selamat, dan mengalami luka serius sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
Baca: Keren. . . Akting Iko Uwais Main Film Bareng Mark Wahlberg, Intip Aksinya di Trailer Mile 22!
Polisi juga mengamankan 3 anak lagi dari penangkapan terduga teroris di Jalan Sikatan, Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, Selasa Kemarin. (Kompas.com/Achmad Faizal)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kak Seto: Anak dalam Aksi Teror Bom Bukan Pelaku, melainkan Korban"