Sebelum Tewas Diberondong Tentara Israel, Inilah Pesan Relawan Cantik Razan Najjar untuk Dunia
Saat itu perawat berusia 21 tahun tersebut sedang mencoba membantu pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
TRIBUNKALTIM.CO -- Seorang perawat Palestina dilaporkan tewas terbunuh pasukan Israel.
Saat itu perawat berusia 21 tahun tersebut sedang mencoba membantu pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
Wanita muda berparas cantik tersebut segera bergegas ke area berbahaya untuk menolong korban terluka.
Sebagai pertugas media darurat sukarela, ia mengatakan bahwa dirinya ingin membuktikan bahwa perempuan memiliki peran dalam masyarakat konservatif Gaza.
"Menjadi tenaga medis bukan hanya pekerjaan untuk seorang pria, tetapi untuk wanita juga," ungkap Razan al-Najjar seperti yang dikutip Grid.ID dari New York Times.
Baca: Tewas Ditembak Tentara Israel, Ribuan Orang Antar Jenazah Razan Najjar ke Liang Lahat
Pada hari Jumat tersebut, merupakan terakhir kalinya dia bisa membantu seorang demonstran untuk terluka.
Niat baiknya tersebut rupanya mengantarkan Najjar pada maut.
Dari seberang pagar, dua atau tiga peluru meluncur dan tepat mengenai bagian dada Najjar.
Tak lama setelah kejadian ini, ia dinyatakan meninggal dunia.
Baca: Seringkali, Hal-hal yang Sangat Didambakan adalah Sesuatu yang Tidak Bisa Kita Miliki. . .
Najjar merupakan orang Palestina ke-119 yang tewas sejak protes Great Return March yang dimulai bulan Maret.
Kematian Najjar merupakan satu-satunya kematian yang terdaftar pada hari Jumat.
Seorang juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan bahwa dirinya mengetahui laporan tersebut.
Tetapi tetap saja dia tidak langsung berkomentar mengenai keadaan tersebut.
Pada hari Jumat tersebut kembali diadakan protes.
Baca: Sudah Ada Titik Temu, Garuda Pastikan Pilot dan Karyawannya Tak Mogok
Ribuan warga Palestina mengambil bagian dengan membuat kerusuhan di sepanjang pagar keamanan, membakar ban, dan melemparkan batu.