Ingin Hidup Berkelanjutan, Warga Kampung Ongko Asa Kutai Barat Tegas Menolak Hadirnya Tambang
Pernyataan penolakan serupa juga disampaikan Petinggi Kampung, Perwakilan Pemuda, dan sejumlah elemen masyarakat Kampung Ongko Asa.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Warga Kampung Ongko Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, menolak masuknya tambang ke kampung mereka.
Penolakan ini mereka suarakan kepada wartawan di Samarinda, Selasa (12/6/2018), di Cafe Pyramid.
Ingin hidup yang berkelanjutan menjadi alasan utama penolakan masuknya tambang oleh warga.
"Kita tak mau makan sesaat," kata Ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPK), Thomas Yusmisno.
Melalui rapat kampung, kata Thomas, semua warga sepakat menolak masuknya tambang, yang izinnya sudah terbit sejak 2010 lalu.
Pernyataan penolakan serupa juga disampaikan Petinggi Kampung, Perwakilan Pemuda, dan sejumlah elemen masyarakat Kampung Ongko Asa.
"2010 lalu perusahaan bernama PT Kencana Wilsa ini sudah mau masuk. Tapi kami tolak. Sejak itu tidak ada kabar lagi. Kami pikir perusahaan sudah bubar. Ternyata 2018 ini mereka mau masuk lagi, tapi dengan manajemen baru," ungkap Markus, Wakil Ketua BPK Kampung Ongko Asa.
Baca juga:
Kembali Dijatuhi Sanksi, Begini Respon Borneo FC
Ditanya Kepastian Maju Pilpres, Ini Jawaban AHY Usai Temui Sultan Kutai
Hindari Penutupan, Pengelola RM Tahu Sumedang Mulai Mengurus Izin
Disenggol Sepeda Motor Pembawa Galon di Tepi Jembatan, Yufi Terjatuh ke Laut
Markus mengungkapkan, wilayah yang akan ditambang merupakan jantung Kutai Barat (Kubar) Lokasinya hanya sekitar 12 km dari Pusat Pemerintahan Kubar.
"Tidak ada lagi hutan yang seperti ini dekat Pusat Pemerintahan. Artinya, pemerintah mengizinkan halamannya ditambang," ucap Markus.