Lawan Intoleransi dan Radikalisme, 7 Juli Mahasiswa Kaltim ke Jakarta Ikut Rembuk Nasional

Mahasiswa Kaltim juga mendesak pemerintah berlaku tegas terhadap semua kelompok yang disinyalir menjadi bagian dari berkembangnya radikalisme.

Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Fransina Luhukay
tribun kaltim/Rafan A Dwinanto
Mahasiswa dari berbagai universitas di Kaltim tegas melawan intoleransi dan radikalisme. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA  - Perlawanan terhadap terorisme, radikalisme, terus disuarakan mahasiswa Kaltim. Gabungan mahasiswa dari Universitas Mulawarman, Universitas 27 Agustus (Untag), IAIN, Widyagama dan Stikom, mendeklarasikan diri untuk melawan terorisme dan radikalisme.

Reynaldo, perwakilan mahasiswa dari Unmul mengatakan, terorisme dan radikalisme belakangan ini ibarat buah yang sudah matang. "Hal ini bisa dilihat dari peristiwa ke peristiwa teror yang terjadi di Negara kita, belakangan ini," kata Reynaldo.

Perbuatan teror tersebut, kata Reynaldo, hanya bertujuan memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. Akibatnya, kata Reynaldo, aksi teror, intoleransi, ujaran kebencian seperti menjadi tuan rumah di Indonesia. "Hidup dalam rasa takut, kecemasan dan nyaris tak lagi nyaman," tegasnya.

Kondisi ini, kata Reyndo, membuat mahasiswa Kaltim mengingatkan semua komponen bahwa Indonesia merupakan rumah bersama. "Bangsa ini tak boleh menyerah di hadapan ujaran kebencian, intoleransi, radikalisme dan terorisme," tegas Reynaldo.

Elias, perwakilan mahasiswa lainnya menegaskan, mahasiswa Kaltim menyatakan diri akan terlibat dalam Rembuk Nasional Aktivis 98. Dalam rangka melawan radikalisme, dan intoleransi di Monas, 7 Juli nanti.

"Tidak boleh ada kata diam saat Pancasila yang merupakan falsafah hidup bangsa sedang menghadapi ancaman-ancaman ideologi trans-nasional yang sedang beroperasi di Indonesia secara terstruktur, sistematis dan massif," kata Elias.

Mahasiswa Kaltim, kata Elias, menyatakan sikap akan bersatu padu melawan ujaran kebencian. "Kami juga akan mendukung dan terlibat aktif dalam tiap langkah politik serta gerakan pencegahan dan perlawanan terhadap setiap tindakan intoleransi di NKRI," tegas Elias.

Tidak hanya itu. Lanjut Elias, mahasiswa Kaltim juga mendesak pemerintah berlaku tegas dan keras terhadap semua kelompok yang disinyalir menjadi bagian dari berkembangnya gerakan radikalisme di NKRI.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved