Benarkah Ada Palung 950 Meter

Mengenal Tao Silalahi, Rute Berbahaya yang Dilewati KM Sinar Bangun di Danau Toba

Mengenal Tao Silalahi, rute berbahaya yang Dilewati KM Sinar Bangun. Benarkah ada palung sedalam 950 meter.

grid.com
Inilah KM Sinar Bangun sebelum mengalami kecelakaan tenggalam di Danau Toba, yang juga sering melewati jalur Tao Silalahi yang dianggap berbahaya itu. 

MENGENAL  Tao Silalahi, Rute Berbahaya yang Dilewati KM Sinar Bangun, Benarkah Ada Palung Sedalam 950 Meter. Namun misteri tenggelamnya kapal baru mulai terkuak satu per satu.

Mulai dari hilangnya sang nakhoda sampai keberadaan bangkai kapal yang diduga berada di kedalaman 450 meter. Tak hanya itu saja, ternyata wilayah yang dilalui oleh KM Sinar Bangun adalah wilayah yang berbahaya.

Hal itu baru terungkap dari seorang pelaku dan pemerhati pariwisata Danau Toba bernama Harianto Sinaga.

Dilansir dari akun Youtube Humas Pemerintah Sumatera Utara, Harianto mengatakan bahwa daerah yang dilalui KM Sinar Bangun tidak aman.

Inilah KM Sinar Bangun sebelum mengalami kecelakaan tenggalam di Danau Toba, yang juga sering melewati jalur Tao Silalahi yang dianggap berbahaya itu.
Inilah KM Sinar Bangun sebelum mengalami kecelakaan tenggalam di Danau Toba, yang juga sering melewati jalur Tao Silalahi yang dianggap berbahaya itu. (grid.com)

Baca: Ombudsman Menilai Pemerintah Lalai tidak Ada Kesyahbandaran di Penyeberangan Danau Toba

Baca: Beredar Foto KM Sinar Bangun Tampak Utuh di Dasar Danau Toba, Begini Penjelasan BNPB

Baca: Kementerian Perhubungan Berencana Rekrut 100 Warga Lokal Jadi Syahbandar Danau Toba

Hal ini dikarenakan, daerah bernama Tao Silalahi itu adalah daerah yang paling luas dan mirip seperti lautan.

Harianto juga mengungkapkan bahwa badai yang datang dari Tao Silalahi langsung menumbuk kapal.

"Karena bentuk Danau Toba di situlah yang paling luas seperti lautan. Sehingga kalau datang badai, itu yang datang dari Tao Silalahi dihempas dia sehingga langsung kena kapal," ujar Harianto.

Ombak dari Tao Silalahi biasanya langsung menghantam dari arah selatan ke timur, ke arah Parapat.

Oleh karena itulah, Harianto menghimbau agar wisatawan tidak melalui jalur tersebut.

Inilah KM Sinar Bangun sebelum mengalami kecelakaan di Danau Toba.
Inilah KM Sinar Bangun sebelum mengalami kecelakaan di Danau Toba. (grid.id)

Baca: Kecelakaan Kapal Kembali Terjadi di Danau Toba, Fadli Zon Sorot Tajam dan Ungkap Sejumlah Data

Baca: Belum Usai Tragedi KM Sinar Bangun, KM Ramos Marisi Kecelakaan di Danau Toba, 1 Korban Masih Dicari

Baca: Ikan Mas Raksasa di Balik Cerita Mistis Karamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba

"Jangan dulu pake rute dari sana. Pake rute yang sudah dibenahi, rute yang bagus. Yang mana? Yaitu rute Parapat dan Ajibata," lanjut Harianto.

Menurut Harianto, kedua rute itu sudah aman. Sementara rute Tao Silalahi sedang dalam penataan.

Dilansir dari pariwisatasumut.net, Tao Silalahi merupakan perairan yang terdapat di ujung Danau Toba.

Tao Silalahi juga menandai sebuah desa kecil yang berada di pinggir danau.

Di daerah ini pula, konon ada palung terdalam Danau Toba yang dalamnya mencapai 905 meter.

Sebelumnya, KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6/2018) sore di Danau Toba.

Kapal itu diduga tenggelam akibat cuaca buruk dan kelebihan muatan. Sekitar 184 penumpang hilang dan masih belum ditemukan.(*)

Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved