Pola Konsumsi Saat Periode Idul Fitri dan Cuti Bersama Picu Inflasi Bulan Juni, Ini Rinciannya
Selain bahan makanan, kelompok transportasi dan komunikasi juga mencatatkan inflasi yang relatif tinggi.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Juni 2018, inflasi Kaltim tercatat sebesar 0,82 persen (month to month atau mtm), meningkat dari bulan Mei 2018 sebesar 0,30persen (mtm). Secara tahunan, inflasi Kaltim pada bulan Juni 2018 sebesar 2,60 persen (year on year atau yoy), lebih rendah dibandingkan 2,77 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Adapun inflasi bulanan Kaltim lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,59 persen (mtm).
"Inflasi Kaltim pada periode ini disebabkan oleh tingginya aktivitas konsumsi pada periode Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama. Hal ini tampak dari inflasi bulanan bahan makanan yang mencapai 2,32 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan 1,09 persen (mtm) pada bulan sebelumnya. Dengan demikian, inflasi bahan makanan memberikan andil sebesar 0,47 persen pada inflasi Kaltim pada bulan Juni 2018," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia BI Kaltim Muhamad Nur, Senin (2/7/2018).
Selain bahan makanan, kelompok transportasi dan komunikasi juga mencatatkan inflasi yang relatif tinggi.
Baca juga:
Data dan Analisa Dinilai Tak Relevan, Timses Isran - Hadi Interupsi Sambutan Gubernur
Ditanya soal Rencana Pensiun dari Timnas Portugal, Begini Jawaban Cristiano Ronaldo
Soal Cawapres Jokowi, Ketua Progres 98 Sebut Mahfud MD Bisa Jadi Jalan Tengah dan Perekat Parpol
Diminta Bayar Uang Pengganti Rp 57 M, Anas Urbaningrum: Pakai Daun Jambu Sekebun Masih Tak Cukup
Pada bulan Juni 2018, terjadi arus mudik dan balik sehingga frekuensi pemanfaatan moda transportasi darat, laut, dan udara meningkat. Inflasi bulanan transportasi dan komunikasi tercatat 1,29 persen (yoy).
Meskipun inflasi yang disebabkan oleh transportasi relatif tinggi, namun secara tahunan inflasi transportasi menunjukkan penurunan sebesar minus 0,63 persen (yoy).
"Sementara, kelompok pengeluaran lain yang juga mencatatkan peningkatan inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,42 persen (mtm) dan Kesehatan sebesar 0,66 persen (mtm)," katanya lagi.
Berdasarkan kota pembentuknya, inflasi di kota Balikpapan tercatat 1,30 persen (mtm) sedangkan Samarinda sebesar 0,46 persen (mtm).
Inflasi pada kedua kota tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun komoditas penyumbang inflasi di kota Samarinda adalah daging ayam ras, ikan layang/benggol, dan telur ayam ras yang masing–masing mencatatkan peningkatan harga sebesar 6,26 persen (mtm), 7,98 persen (mtm), dan 4,28 persen (mtm).