Putrinya Tak Lolos Sekolah Negeri, Kang Emil: Zara Kini Bahagia dan Gembira di SMP Swasta
Terkait sistem PPDB, ternyata Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil juga pernah terkena dampaknya.
TRIBUNKALTIM.CO - Sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) masih menjadi perbincangan.
Pasalnya banyak calon peserta didik dan orangtua yang mengeluh atas sistem tersebut.
Sistem tersebut berdampak calon peserta didik banyak yang tidak diterima di sekolah negeri.
Seperti TribunWow lansir dari akun Instagram @ridwankamil, Kang Emil, begitu sapaan akrabnya, bercerita soal anaknya yang gagal masuk salah satu SMP negeri di Bandung karena tergeser oleh kuota sistem zonasi PPDB melalui caption pada foto yang ia unggah Rabu (11/7/2018).
Baca juga:
Soal Jadwal Penetapan Paslon Terpilih, Ini Dokumen yang Masih Ditunggu KPU Kaltim
Masyarakat jadi Kunci Keamanan Wilayah, Polri Percaya Diri Tatap Agenda Politik 2019 di Kaltim
Dejan Antonic Bakal Kenakan Baju Bergambar Choirul Huda saat Bersua Persela
Ganjar Pranowo: 30.000 Lebih Calon Siswa di Jawa Tengah Dicoret karena Gunakan SKTM Palsu
Dalam unggahannya, kang Emil mengunggah foto anak perempuannya yang mengenakan kutu baru hijau dan kerudung merahnya.
Melalui caption, ia menuliskan bahwa anak perempuannya, Zara, gagal masuk ke SMPN 2 Bandung meskipun memiliki NEM yang bagus.
Tidak diterimanya Zara di sekolah pilihannya ini karena tergeser oleh kuota sistem zonasi PPDB Kota Bandung versi awal sebelum yang sekarang.
Kang Emil juga menuturkan ia turut sedih melihan anaknya yang menangis dan bertanya-tanya atas hasil yang harus ia terima.
Namun, setelah diberikan penjelasan bahwa itu merupakan sebuah peraturan yang harus dihormati, anaknya pun mencoba untuk mengerti.
"Zara, anak perempuan saya, NEM nya bagus dan mendaftar ke SMPN 2 Bandung. Namun ia tidak diterima karena tergeser oleh kuota sistem zonasi PPDB Kota Bandung versi awal sebelum yang sekarang. Ia menangis dan bertanya-tanya. Saya pun ikut patah hati. Namun Setelah saya terangkan bahwa itu adalah sebuah peraturan yang harus kita hormati akhirnya ia berhenti menangis dan mencoba paham," tulisnya pada caption.