Dibakar Cemburu, Motif Penganiayaan yang Menyebabkan Mantan Kepala Sekolah Tewas di Makassar
Abdul Nasir terduga penganiayaan Sakaruddin, mantan Kepala SMAN 1 Makassar, mengaku istrinya diselingkuhi korban
TRIBUNKALTIM.CO, MAKASSAR - Polisi memeriksa Abdul Nasir terduga penganiayaan mantan Kepala SMAN 1 Makassar, Sakaruddin, kini masih membela dirinya.
Pasalnya di hadapan penyidik Mapolsek Panakkukang, Nasir membela diri atas dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap korban yang berujung tewas.
"Pelaku (Nasir) masih bela dirinya, dia menganggap benar lakukan hal itu," kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap, Jumat (3/8/2018) sore.
Walaupun demikian, Ananda mengaku pihaknya tetap melakukan penyidikan. Soal pembelaan dirinya, biar diserahkan ke pihak Pengadilan Negeri (PN) nanti.

Baca: Disuruh Senior Duel Maut Tiga Lawan Tiga Pakai Celurit, Seorang SMP di Bogor Tewas
Baca: Empat Orang Keluarga Ahli Nujum, Ditemukan Tewas dan Dikubur Bersama di Belakang Rumahnya
Baca: Inilah Isi Pesan Whatsapp Sopir Taksi Online Sebelum Ditemukan Tewas di Sumedang
"Dia selalu membela dirinya karena soal alasan itu, tapi tim penyidik kami tetap melakukan penyidikan dan biarkan nanti pengadilan yang putuskan," lanjutnya.
Selain itu, penyidik Polsek Panakkukang telah mengamankan bukti yang dipakai pelaku menganiaya korban. Seperti satu batu bata dan satu motor milik pelaku.
"Ada bukti yang kami amankan, tapi bukti lain yang disebut saksi seperti besi yang dipakai pelaku itu masih kita cari karena tidak ada di TKP," tambah Kompol ananda.

Baca: Baru Tahu Ada Warga Tewas Akibat Ulahnya, Pelaku Palu Maut Minta Maaf pada Keluarga Korban
Baca: BREAKING NEWS - Usai Aniaya Istri, Pria Asal Samarinda Ditemukan Tewas Gantung Diri
Baca: Anggota Polisi Tewas Setelah Tertembak Peluru Kapolsek
Nasir menjadi buronan sejak Sakaruddin meninggal. Nasir berhasil diamankan di Dusun Pendukuan, Wonomulyo, Polman, Sulbar pada tanggal 1 Agustus 2018 lalu.
Setelah ditangkap, Nasir mengaku saat kejadian dia sedang mengantar anaknya ke sekolah. Tapi tiba-tiba melihat korban didepan rumahnya lalu diapun singgah.
"Saya antar anak ke sekolah, saya bilang jangan kasih begitu istriku. Dia (korban) pukul dulu saya lalu saya memukulnya dari muka," kata Nasir usai diamankan.
Kata Nasir, dia memukul Sakaruddin karena jengkel dan terbakar cemburu setelah dia tahu istrinya diselingkuhi korban dalam tiga tahun terakhir.
"Sebenarnya saya tidak memukul tapi berkelahi, waktu itu juga saya jatuh dari motor. Makanya saya lihat sapu disitu saya pakai pukul mukanya,"ujarnya.
Seperti diketahui, Saat kejadian Nasir menganiaya Sakaruddin bersmaa dua putranya, M. Ilham (24) dan M. Rezky (17) dihalaman rumah korban di Jl Abdulah Dg Sirua, Batua, Panakkukang, Sabtu (28/7) pagi. (Darul Amri Lobubun)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akui Pukul Adik Ipar Hingga Tewas, Tapi Nasir Mengaku Tidak Bersalah, http://www.tribunnews.com/regional/2018/08/03/akui-pukul-adik-ipar-hingga-tewas-tapi-nasir-mengaku-tidak-bersalah?page=2.
Editor: Hendra Gunawan