Gempa Donggala

BMKG Imbau Waspada Hoaks, Berikut 5 Fakta Terbaru Terkait Gempa Donggala

Sejumlah warga di Donggala memilih mengungsi di perbukitan pasca gempa bermagnitudo 7,4.

Dok/BNPB
Seorang anak melintas di depan rumah yang roboh akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO -- Sejumlah warga di Donggala memilih mengungsi di perbukitan pasca gempa bermagnitudo 7,4.

Sebagian ada yang memilih mengungsi di kantor Polres Donggala.

Selain itu, BMKG mengaku belum bisa melakukan komunikasi langsung dengan tim yang dikirim ke Donggala.

Hal ini membuat pantauan terkini dampak gempa terhambat.

BMKG juga mengimbau warga untuk tidak mudah terpancing informasi hoaks tentang bencana gempa di Donggala dan tsunami di Palu.

Berikut fakta terbaru terkait bencana gempa di Donggala.

Asal-usul Tsunami, Anak Bungsu Gempa yang Membawa Bencana Mahadahsyat

1. Warga Desa Kabonga Kecil mengungsi di bukit

Sejumlah warga Desa Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala, hingga Jumat (28/9/2018) malam, masih mengungsi ke perbukitan setelah gempa terjadi.

"Kami akan tetap di bukit sampai besok, menunggu terang. Untuk sementara semua keluarga dan warga di sekitarnya menginap di bukit," kata Samson T, salah seorang warga Donggala.

Sementara itu, menurut Samson T, sebagian warga memilih berlindung di Kantor Polres Donggala dan sebagian terpaksa harus tidur di berbagai tempat.

"Ada yang tidur di atas tanah, ada yang tidur dalam mobil. Intinya kami belum ingin turun dari bukit," tegasnya.

Rumah para pengungsi tersebut telah roboh diguncang gempa dan tak bisa dihuni lagi.

"Yang penting saya sekeluarga selamat. Itu dulu yang penting," imbuhnya.

2. Komunikasi masih belum pulih pascagempa Peringatan tsunami

Pascagempa beruntun melanda Kota Palu pada hari Jumat (28/9/2018) petang, jaringan telekomunikasi menjadi lumpuh.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved