Gempa Donggala
BMKG Imbau Waspada Hoaks, Berikut 5 Fakta Terbaru Terkait Gempa Donggala
Sejumlah warga di Donggala memilih mengungsi di perbukitan pasca gempa bermagnitudo 7,4.
"Kota Palu dalam kondisi lumpuh sekarang, komunikasi sangat sulit, terbatas dan terputus," kata Ratih, salah satu warga Kota Palu yang menirukan isi pesan singkat suaminya, Muhammad Junun.
Ratih mengatakan, suaminya dan para tamu hotel berlarian keluar ketika terjadi guncangan gempa.
Hal serupa juga dialami Afrianti.
Dirinya mengatakan, kondisi Kota Palu sementara ini lumpuh.
"Lampu di sini padam, aliran listrik mati dan tidak ada penerangan lampu. Kami hanya memanfaatkan lilin untuk penerangan sementara, rumah kami sudah rusak," katanya.
Afrianti menceritakan, guncangan gempa sangat kuat terasa sehingga menghancurkan rumah-rumah di perumahan tempat tinggalnya.
Tsunami Terjang Pantai Talise, Saksi Mata Sebut Banyak Korban Meninggal Dunia
3. Imbauan BMKG untuk menjauh dari bangunan
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa susulan masih bisa saja terjadi.
Untuk itu, dirinya meminta warga di Donggala, Sulawesi Tengah, supaya menjauh dari bangunan.
"Kami meminta masyarakat untuk menjauh dari bangunan," ujar Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di kantor BMKG Yogyakarta, Jumat (28/09/2018) malam.
Dwikorita menjelaskan, gempa dengan kekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah Donggala sangat kuat dan dikhawatirkan menyebabkan bangunan retak.
"Belum tentu bangunan di sana itu juga memenuhi standar tahan gempa. Kalau sudah retak-retak dan di goyang-goyang gempa susulan, itu kan juga membahayakan," tegasnya.
4. BMKG: Waspada informasi hoaks terkait gempa dan tsunami
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, waspadai informasi hoaks yang hanya membuat warga resah dan cemas.
Dwikorita mengakui, gempa bumi susulan dengan magnitudo kecil masih akan terjadi di kawasan Donggala hingga Palu, Sulawesi Tengah.