Telusuri Perusakan Atribut Demokrat, TKN Jokowi: Kami Duga Itu Simpatisan Partai Pendukung 02
Di acara televisi itu, Ade Irfan mengaku bahwa pihaknya juga sedang mencoba menelusuri apa yang terjadi dari peristiwa itu.
TRIBUNKALTIM.CO - Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma'ruf, Ade Irfan Pulungan, angkat bicara soal tudingan yang ditujukan untuk partai koalisi Indonesia Kerja terkait kasus perusakan atribut partai Demokrat.
Hal tersebut disampaikan di siaran 'Sapa Indonesia Malam' yang diunggah di saluran Youtube KompasTV, pada Minggu (16/12/2018).
Di acara televisi itu, Ade Irfan mengaku bahwa pihaknya juga sedang mencoba menelusuri apa yang terjadi dari peristiwa itu.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) berada di Pekanbaru, Riau, di hari yang sama, Sabtu (15/12/2018).
Ade Irfan mengatakan, pihaknya juga sudah menelusuri siapa sebenarnya pelaku yang tertangkap itu.
"Kami sudah cek yang tertangkap itu, kita lihat, kami duga itu simpatisan salah satu partai pendukungnya paslonnya 02 (Prabowo-Sandi). Nah kami lagi mengkaji ini," paparnya.
Selain itu, Ade Irfan juga menjelaskan, terkait pengakuan pelaku, pihaknya sudah mencari dan melakukan pengecekan apakah orang yang dimaksud itu benar kader PDIP atau bukan.
"Kita sudah cari dan cek dan yang namanya Budi itu tidak terdaftar sebagai pengurus dari kader PDIP," katanya.
"Tadi saya sudah telpon ke Riau, minta cek dengan betul dan cari datanya. Tanyakan kepada semua partai koalisi Indonesia kerja, benar atau tidak ini," imbuhnya.
Ade Irfan lantas mempertanyakan soal lokasi atribut kampanye Partai Demokrat yang dipasang berdekatan dengan atribut partai koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Mana duluan yang dipasang? Apakah partai pendukung koalisi, atau demokrat? Kalau misalnya Demokrat belakangan, kenapa kok diletakkan di situ. Kan begitu," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia meminta agar Partai Demokrat langsung melaporkan saja kasus tersebut ke pihak kepolisian tanpa membuat gaduh.
"Kalau sudah tau, kenapa tidak langsung dilaporkan ke polisi? Janganlah membuat kegaduhan di publik," pungkasnya.
Baca juga:
Beli Mini Cooper 3 Door Seharga Rp12 Ribu, Driver Ojek Online Pilih Jual Mobilnya
Masuk Musim Penghujan, Pemkot Balikpapan Diminta Serius Tangani Banjir