Dalam Suratnya, Ahok Minta tak Ada Penyambutan saat Hari Kebebasan dan Singgung Pilpres 2019

Dalam suratnya, Ahok menuliskan himbauan pada Ahokers untuk tidak mengadakan acara penyambutan di hari kebebasannya.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS/Raisan Al Farisi/Republika/Pool
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbincang bersama kuasa hukumnya seusai menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (9/5). Dalam sidang tersebut, Basuki dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena Hakim menilai Basuki terbukti melakukan penistaan agama. 

Dalam Suratnya, Ahok Minta tak Ada Penyambutan saat Hari Kebebasan dan Singgung Pilpres 2019

TRIBUNKALTIM.CO - Basuki Tjahya Purnama 'BTP' atau kerap disapa Ahok akan bebas pada 24 Januari 2019.

Ahok kembali menulis pesan dari Mako Brimob untuk semua pendukung 'Ahokers'.

Pada surat tersebut, Ahok menuliskan himbauan pada Ahokers untuk tidak mengadakan acara penyambutan di hari kebebasannya.

Lebih lanjut Ahok juga memberikan pandangan politik pada Ahokers jelang pesta demokrasi, Pilpres 2019.

Diketahui jika Pilpres tahun ini akan diadakan serentak pada tanggal 17 April 2019 mendatang.

Sederet Kebaikan BTS yang Dilakukan Diam-diam, 10 Kg Daging untuk Yatim Piatu hingga Biaya RS

Kenali Bahaya Gula Rafinasi, Izin 6 Perusahaan Sudah Dicabut Karena Menjualnya ke Pasar

Ahok pun memberikan pesan untuk para Ahokers jelang Pilpres 2019 pada surat tersebut.

Ahok meminta para pendukungnya untuk menegakkan empat pilar bernegara Republik Indonesia.

Pria yang kini minta disapa dengan sapaan BTP tersebut menghimbau untuk pendukungnya agar tidak golongan putih (golput).

Ahok pun menjelaskan golput bukan mencerminkan empat pilar bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

"Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019.

Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang golput, kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menegakkan 4 pilar di atas di seluruh Indonesia.

Kita harus mendukung agar di DPRD dan DPR RI maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila," tulis Ahok pada surat tersebut.

Pada akhir surat tersebut, Ahok memberikan kutipan pidato dari Presiden Soekarno dari buku Revolusi Belum Selesai.

Lebih lanjut Ahok memberikan satu quote untuk mengakiri surat yang dia tulis.

"Majulah demi kebenaran, Peri Kemanusiaan, dan Keadilan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved