Bercita-cita Go Internasional, Perekrut ISIS Asal Indonesia Tewas Terkena Pecahan Peluru di Suriah

Saifuddin bertugas sebagai perekrut untuk ISIS dan muncul di beberapa video di situs web radikal.

AFP / OMAR HAJ KADOUR
Kondisi bangunan tempat gudang senjata yang meledak di kota Sarmada, provinsi Idlib, Suriah pada Minggu (12/8/2018). Setidaknya 39 orang dilaporkan tewas akibat ledakan. 

Bercita-cita Go Internasional, Perekrut ISIS Asal Indonesia Tewas Terkena Pecahan Peluru di Suriah 

TRIBUNKALTIM.CO - Seorang aanggota ISIS dari Indonesia yang terlibat dalam pembunuhan orang asing pada 2016,  terbunuh bulan lalu dalam pertempuran dengan pasukan yang didukung AS di Suriah

Demikian diungkapkan kepolisian Indonesia dan anggota keluarga pada Senin (11/2/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Dedi Prasetyo mengatakan, Muhammad Saifuddin alias Abu Walid alias Mohammed Karim Yusop Faiz, tewas pada 29 Januari di provinsi Deir Ezzor.

Dibuka Lowongan Kerja PT KAI untuk Lulusan SMA, Daftar di recruitment.kai.id

Fadli Zon Sebut Prabowo Akan Ungkit Kegagalan Swasembada Pangan hingga Infrastruktur Mangkrak

Reaksi Ariel Noah saat Rossa Lihat Akting Pevita Pearce di Video Klip Hidup Untukmu Mati Tanpamu

Di kawasan itulah pasukan koalisi internasional sedang berusaha untuk merebut pertahanan terakhir ISIS yang masih tersisa.

"Dia tewas terkena pecahan peluru dari tank pasukan Suriah di pertempuran," kata Dedi Prasetyo kepada kantor berita Associated Press, dikutip dari Kompas.com

Kakak Saifuddin, Muinudinillah Basri, mengatakan keluarganya sudah tahu tentang kematian adiknya melalui aplikasi pesan singkat.

"Di sana ada foto tubuhnya dan saya bisa mengenalinya," katanya.

Saifuddin bertugas sebagai perekrut untuk ISIS dan muncul di beberapa video di situs web radikal.

Salah satunya adalah video pada 2016 yang menampilkan dia bersama dengan dua anggota ISIS asal Malaysia dan Filipina membunuh tiga orang asing, termasuk jurnalis Jepang Kenji Goto.

Amerika Serikat pada Agustus tahun lalu menetapkan Saifuddin dan dua orang lainnya dalam video tersebut, Mohammad Rafi Udin dari Malaysia dan pria Filipina Mohammed Reza Lahaman Kiram, sebagai teroris global.

Basri mengatakan, keluarganya tidak lagi mendengar kabar dari Saifuddin sejak dia meninggalkan Indonesia untuk bergabung dengan ISIS di Suriah bersama istri dan anak-anaknya sekitar empat tahun lalu.

Mereka percaya, Saifuddin awalnya teradikalisasi oleh konflik Kristen-Muslim di Ambon Indonesia pada 1999-2001 bersama dengan saudara kembarnya yang tewas di konflik tersebut.

Salah satu teman Saifuddin, Sofyan Tsauri, mengatakan bahwa di kalangan militan radikal Saifuddin dianggap dipercaya oleh pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi sebagai pemimpin militan Islam Asia Tenggara.

Sofyan Tsauri adalah militan terpidana, mantan anggota jaringan terorisme yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan bertanggung jawab atas bom Bali pada 2002. Kini Tsauri bekerja sama dengan badan kontraterorisme Indonesia.

Puisi Doa yang Ditukar Milik Fadli Zon Dianggap Lebih Banyak Kata Politis Daripada Puitis

Marko Simic Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, Dulu Disebut Pernah Kirim Foto Tanpa Baju Atasan

Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 13 Februari 2019, Cancer Dapat Tekanan dan Gemini Pikirkan Karir

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved