Kebakaran Hutan di Kaltim Meluas, Ini Sebaran 131 Titik Api yang Terpantau BMKG

Rentetan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Timur, khusus Kota Bontang terus meluas.

Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Aparat kepolisian akan memberikan tindakan dan sanksi tegas kepada oknum yang melakukan pembakaran hutan dan lahan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Rentetan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Timur, khusus Kota Bontang terus meluas. Hingga Rabu (6/3) malam, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang serta masyarakat berjibaku memadamkan api di kawasan hutan lindung, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Kanaan, Bontang Barat.

Petugas pemadam bekerja ekstra memadamkan api yang terus membesar akibat tiupan angin kencang dan terik matahari. Lahan terbakar sejak siang, baru bisa dijinakkan malam. Lahan seluas 9,5 hektare ludes dilalap si jago merah, bahkan aktivitas lalu lintas jalan penghubung pusat kota dengan pusat pemerintahan sempat terganggu karena kobaran api berada tak jauh dari sisi jalan.

Kepala BPBD Kota Bontang Ahmad Yani mengatakan kasus kebakaran pada Rabu (6/3) ini menambah jumlah kasus yang terjadi sejak Januari 2019. Saat ini sudah 20 lebih kasus kebakaran terjadi. Bahkan, beberapa hari terakhir kebakaran hutan dan lahan terjadi secara beruntun.

"Kalau per Senin kemarin (4/3) sudah 21 kasus kebakaran. Nah ini bertambah lagi dari kemarin hingga sekarang," ujar Yani kepada Tribun saat dikonfirmasi.

VIDEO - Pasar Malam, Suguhan Wahanan Permainan dan Geliat Ekonomi Masyarakat

Lebih lanjut, Yani mengatakan kebakaran kemarin cukup menguras tenaga. Kebakaran sudah terjadi sejak pukul 12.25 sampai 19.50 Wita, artinya selama 7 jam lebih petugas dari Disdamkartan, BPBD, Fire Rescue Badak LNG, Dinas Kesehatan, TNI/Polri serta relawan dari Kelurahan Kanaan berusaha memadamkan api.

Tak terhitung jumlah liter air yang telah diangkut untuk memadamkan api tersebut. Armada mobil pemadam hilir mudik memadamkan kobaran api yang terus membesar karena tiupan angin, dan lahan semak mudah terbakar.

"Ini kami masih di lokasi pak (Jalan Ir Soekarno -Hatta) makan, istrahat dulu karena dari tadi siang apinya menyala," ujar Yani.

Dikonfirmasi terpisah, Komandan Peleton (Danton) Disdamkartan Bontang, Norman mengaku masih berada di perjalanan pulang menuju kantor Disdamkartan, Jalan Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara.

Kata dia, medan lahan yang terbakar menyulitkan petugas dalam mengatasi kobaran api yang terus menyala. Kontur tanah berbukit-bukit membuat petugas kewalahan memadamkan api, apalagi lahan terbakar dipenuhi semak belukar yang kering karena sudah 1 bulan tak basah oleh air hujan. "Susah medannya pak, kami harus sambung-sambung selang," katanya.

All England 2019 - Sempat Memaksa Bermain Rubber Game, Kevin/Marcus Dikalahkan Ganda China

Ada 131 Hotspot
Dari Samarinda dilaporkan, kebakaran lahan juga terus terjadi di Samarinda. Bahkan Rabu (6/3) kemarin, petugas pemadam silih berganti memadamkan api di lahan yang terbakar di Makroman dan Tanah Merah.

Menyikapi terjadinya kebakaran lahan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim mengaku telah menggelar pertemuan bersama TNI, Polri, maupun BMKG pekan lalu.

"Berdasarkan rapat itu, BMKG memaparkan temuan 131 titik panas (hotspot) tersebar di Kaltim. Tapi ini termasuk warga membakat sampah atau lahan, jadi bukan hanya murni kebakaran lahan yang terpantau itu," ungkap Kepala BPBD Kaltim, Frederik Bid saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Rabu (6/3).

Bupati Tinjau Lokasi Pembangunan Jembatan, Hubungkan Kampung Damai Kota dan Damai Seberang

Menurutnya, titik panas yang ada di Kaltim bisa meningkat seiring anomali cuaca yang hanya menimpa kawasan Kaltim ke utara. Frederik lantas membuka aplikasi di androidnya guna memantau cuaca.

Terbukti, peta di wilayah Kaltim hanya menunjukkan warna hijau kekuningan yang menandakan cuaca panas. Sedangkan kawasan lainnya menunjukkan warna biru muda yang berarti sedang mengalami hujan ataupum berpotensi hujan.

"Situasi sekarang panas luar biasa mencapai 42 derajat celcius. Angin juga kencang dan daun mengering, panas terik. Curah hujan juga rendah. Bahkan kita tidak merasakan hujan sejak dua pekan ini. Yang hujan di Kalteng, Kalsel. Kaltim ke Utara sudah gak hujan, kering," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved