7 Fakta Unik Chef Juna Juri Masterchef Indonesia, Pernah Diculik hingga Kenangan Jari Kena Blender

Selama beberapa edisi menjadi juri Masterchef, Chef Juna memang dikenal sebagai sosok yang galak, tegas, disiplin, namun tetap profesional.

Editor: Doan Pardede
Capture Instagram @junarorimpandeyofficial
Chef Juna 

TRIBUNKALTIM.CO - Chef Juna, Renatta Moeloek, dan Chef Arnold akan kembali beraksi dalam Masterchef Indonesia 2019 (season 5) yang sudah mulai tayang di RCTI sejak Minggu (3/3/2019).

Sosok Chef Juna, yang memiliki nama lengkap Junior Rorimpandey memang selalu mencuri perhatian.

Pasalnya, Chef Juna merupakan salah satu juri Masterchef Indonesia yang dikenal memiliki karakter khas.

Berikut sejumlah fakta tentang Chef Juna yang berhasil dihimpun Tribunkaltim.co dari jabar.tribunnews.com dan sumber lainnya :

1. Dikenal tegas dan galak

Ya, selama beberapa edisi menjadi juri Masterchef, Chef Juna memang dikenal sebagai sosok yang galak, tegas, disiplin, namun tetap profesional.

Teknik-teknik yang ditunjukkan Chef Juna saat memasak jelas dikuasai bukan dengan proses yang mudah dan sebentar.

2. Spesialis makanan Jepang dan Perancis

Chef Juna yang merupakan kelahiran Manado, 20 Juli 1975 ini adalah seorang koki spesialis makanan Jepang dan Perancis yang telah menghabiskan waktu selama kurang lebih 12 tahun di luar negeri.

Perjalanan Chef Juna menjadi seorang koki tidaklah mudah.

3. Dirikan geng motor

Dilansir TribunJabar.id dari berbagai sumber, Minggu (10/3/2019), pada saat berusia 17 tahun, Juna dikenal sebagai anak yang berandalan.

Di umur yang masih tergolong sangat muda itu, Juna bahkan membuat geng bernama Bad Bones.

Geng ini selalu mengendarai Harley Davidson bersama-sama tanpa peduli ke manapun mereka akan pergi.

Lulus dari SMA, Juna memutuskan untuk berkuliah di jurusan perminyakan.

Namun, setelah 3,5 tahun, Juna tak menyelesaikan kuliahnya karena terlalu nakal.

Bahkan, Juna sempat menjalani kehidupan yang luar biasa keras, dia pernah diculik, disiksa, hampir ditembak, dan overdosis.

Hingga suatu saat, Juna berubah pikiran dan berniat memperbaiki diri.

Pria bertato ini lalu memutuskan hijrah ke Amerika Serikat agar kenalakannya tak bertambah.

Sebagai bekal, Juna menjual motor Harley Davidson kesayangannya seharga Rp 40 juta di tahun 1998 dan hasilnya dipakai untuk biaya sekolah penerbangan di negeri Paman Sam.

Juna akhirnya pindah ke Brownsville, Texas, Amerika Serikat pada tahun 1997 untuk memperbaiki kehidupannya.

4. Punya lisensi pilot

Di Negeri Paman Sam, Juna masuk sekolah penerbangan.

Dia pun berhasil lulus dan mendapat lisensi pilot.

Namun, sekolah penerbangannya ternyata bangkrut saat Juna sedang mengambil lisensi komersial.

Terpaksa, Juna pindah ke Houston untuk melanjutkan pelatihan.

Kesulitannya tak sampai di situ.

5. Awal berkenalan dengan dunia masak

Pada tahun 1998, orang tua Juna mengalami kesulitan ekonomi lantaran krisis moneter.

Terpaksa, Juna harus mencari uang sendiri untuk biaya hidupnya.

Di sinilah secara tidak sengaja Juna mulai berkenalan dengan dunia masak.

Juna yang rela bekerja apa saja demi mempertahankan hidupnya di Amerika Serikat, akhirnya mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran tradisional Jepang, bernama Miyako.

Gaji pertama yang diterima Juna adalah sebesar 1.000 Dollar AS per bulan.

Angka tersebut relatif kecil untuk tinggal di AS karena ia harus membayar sewa apartemen dan biaya makan.

"Saya cuma bisa simpan 150 atau 200 dollar untuk makan sebulan. Pertama jadi pelayan sebagai pekerja ilegal, kan saya tidak punya izin kerja, izin tinggal juga sudah habis setelah 6 bulan," ujar Juna, dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com.

Hingga setelah beberapa lama Juna bekerja di restoran itu, master sushi di sana menawarinya untuk menjadi murid.

Juna akhirnya menerima tawaran master sushi itu.

Oleh master sushi tersebut, Juna dilatih dari awal dengan metode yang sangat keras.

Pemilik restoran bahkan sampai kagum melihat kemampuan Juna.

 Juna lantas disponsori oleh restoran tempatnya bekerja untuk menjadi US Resident Green Card Holder dan diberikan kesempatan bekerja selama 5 tahun di restoran tersebut.

"Green Card Holder itu saya peroleh dari pekerjaan karena dinilai oleh pemerintah Amerika saya memiliki skill yang tidak dimiliki warga Amerika pada umumnya seperti sushi chef," ucapnya.

Singkat cerita, pada tahun 2001, Juna berhasil menjadi head chef atau kepala koki di restoran tersebut.

Pasalnya, master sushi yang melatih Juna pindah ke restoran lain.

Setelah hampir lima tahun Juna menjadi koki di restoran tersebut, dia memutuskan pindah restoran.

Chef Juna pindah ke restoran sushi nomor 1 di Houston yang bernama Uptown Sushi.

Di sana, Chef Juna menjadi Executive Chef.

Gaji yang didapatkan pun meningkat menjadi 4.000 Dollar AS per bulan.

"Tempatnya tidak jauh, sekitar 2 atau 3 blok dari tempat lama," kenangnya.

Jenuh dengan masakan Jepang, Chef Juna akhirnya memutuskan pindah ke Perancis.

Di sana, Chef Juna pindah ke sebuah restoran bernama French Laundry.

French Laundry dikenal sebagai restoran yang menerapkan standar tinggi.

Belajar lagi dari awal, Chef Juna dididik dengan sangat keras agar makanan yang dihasilkan terlihat cantik, namun tetap enak dan bergizi.

Cooking Class Grand Jatra Hotel, Chef Munggar Ajarkan Roast Stuffed Chicken, Churros, dan Cireng

Unik, Lihat 7 Kue Ilusi Optik Kreasi Chef Profesional Ini Bentuknya Bikin Mata Terkecoh

6. Pulang ke Indonesia

Setelah hampir 12 tahun tak pulang ke Indonesia, Juna kemudian memutuskan cuti ke Indonesia selama 3,5 bulan untuk mengamati kuliner tanah air.

Saat kembali lagi ke AS, Juna mendapatkan kabar bahwa teman-temannya akan membuat restoran yang menurutnya memiliki konsep yang benar. Ia pun tertarik.

"Konsep restoran yang benar itu dalam artian kalau kamu makan bisa melihat atau bertemu dengan chefnya. Restoran menengah ke atas yang selalu dipegang oleh bule, mau komplain makanan chef-nya tidak ada," kata Juna.

7. Kena blender

Chef Juna Rorimpandey merupakan salah satu celebrity chef yang tak asing lagi di dunia kuliner dan hiburan Tanah Air.

Nama Juna Rorimpandey mulai melambung sejak menjadi juri pada acara memasak Masterchef yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta.

Berkat pembawaannya yang nampak arogan dan komentar-komentar pedasnya terhadap para kontestan memasak, pemilik nama Junior Rorimpandey itu pun dikenal sebagai juri yang galak.

Koki spesialis masakan Prancis dan Jepang ini diketahui menghabiskan masa belajar masak-memasak selama 12 tahun di luar negeri.

Menekuni profesi sebagai koki ternyata diakui Juna Rorimpandey tidak terlepas dari insiden atau kecelakaan kerja.

Hal itu disebutkannya saat menjadi bintang tamu dalam acara Untung Ada Tora yang diunggah pada Jumat (2/11/2018).

Koki berusia 43 tahun itu pun menceritakan pengalamannya saat mengalami kecelakaan dengan salah satu alat dapur.

Kala itu, chef Juna masih bekerja di sebuah restoran di Amerika.

"Restoran lagi ramai banget nih weekend, Sabtu malam, capai banget semua anak-anak," ucap chef Juna seperti dikutip Grid.ID.

"Giliran bersih-bersih, power handblender yang besi lupa dicabut dulu, pas lagi ngelap dia slip. Jadi pas slip gua nangkep, ternyata (jari) masuk dan ini abis semua," tutur chef Juna sembari memperlihatkan ruas pertama jari telunjuk dan jari tengahnya.

Akibat insiden itu pula, saraf pada ruas pertama jari telunjuk dan jari tengah di tangan kirinya mati.

"Ini sarafnya mati dua ini," sambungnya lagi.

Ia pun sempat dilarikan ke emergency room di salah satu rumah sakit di Amerika.

Nahasnya, chef Juna mengaku tak menebus obat penghilang rasa sakit lantaran harganya mahal. Akibatnya, chef Juna harus menahan rasa sakit yang mengakibatkannya tidak dapat tidur.

"Selesai jahit ditanya, 'Kamu mau bawa obat pulang gak? Tapi kan kita mikirnya lagi gak ada insurance, painkiller mahal, ya udah lah dipikir masih keren kan abis dibius."

"Malemnya dong, rasanya itu kayak Tom dan Jerry yang kena palu. Ga bisa tidur sampai pagi, beneran parah itu," tandas Juna Rorimpandey.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Perjalanan Chef Juna: Dari Geng Motor, Masuk Sekolah Pilot, hingga Tak Sengaja Belajar Masak

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved