Masih Berseragam Sekolah, Siswa SD Nangis Terjaring Razia Satpol PP Samarinda di Warnet
Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP wilayah Kota Samarinda menjaring anak-anak di Warnet, Kota Samarinda. Ada murid Sekolah Dasar (SD) loh.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pihak Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP wilayah Kota Samarinda kembali menjaring anak usia sekolah di Warnet, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Satu di antaranya ada pelajar Sekolah Dasar (SD).
Kamis (21/3/2019) pagi tadi, petugas mendatangi sedikitnya empat warnet, diantaranya di Jalan Gatot Subroto, Jalan Sentosa, Jalan Kemakmuran dan Jalan Kehewanan, Kota Samarinda, sesuai dengan laporan dari masyarakat yang kerap melihat siswa keluar masuk Warnet.
Hasilnya diamankan 18 anak, terdiri dari 4 pelajar SD, 7 siswa SMP dan 3 siswa SMA, sisanya tidak lagi mengenyam pendidikan.
Live Streaming The Last Empress episode 47-48 Sore Ini, Ada KotaK Memiliki Ruang Rahasia
Jelang Laga, Pesepak Bola Terkaya Sedunia di Skuat Brunei Darussalam Masih Misterius
Game of Thrones Season 8 Tayang Sebentar Lagi, Berikut Jadwal, Durasi, Plot Cerita & Trailernya
Saat diamankan, terdapat beberapa diantaranya yang masih menggunakan seragam. Bahkan, terdapat siswa SMA yang kedapatan di warnet usai mengikuti USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional).
Saat berada di kantor Satpol PP, beberapa siswa SD tampak menangis saat dilakukan pendataan, serta disuruh untuk melafalkan pancasila.
Siswa yang tidak lancar maupun tidak hafal pancasila, diberi hukuman push up. Semua yang terjaring tidak dapat pulang ke rumah masing-masing jika tidak dijemput oleh orang tuanya.
Bahkan, setelah itu Satpol PP akan memberitahu pihak sekolah setiap anak yang terjaring.
"Pasti kita beri tahu orangtua mereka, karena jangan sampai ada orang tua mengira anaknya hilang. Setelah itu kita beri tahu pihak sekolah, agar semua dapat bersinergi," ucap Kasi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Kota Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, Kamis (21/3/2019).
Lanjut dia menjelaskan, pihaknya telah sering memberikan peringatan maupun himbauan kepada pengelola warnet agar tidak menerima pelajar yang masih menggunakan seragam.
Namun, pelajar lebih pintar mensiasati hal itu, sebelum ke warnet terlebih dahulu mengganti pakaian biasa.
Karena terdapat anak yang telah mengganti pakaian biasa, pengelola warnet pun menolak servernya disita petugas.
"Jadi mereka (pelajar) siasati dengan mengganti baju biasa. Kita sudah beberapa kali tegur pengelola, agar tidak menerima anak dijam efektif belajar di kelas," ungkapnya.
"Untuk kali ini kita tidak ambil servernya, biasanya kita cabut dan sita," pungkasnya.
Terjaring Razia, Pasangan Mesum dan Pelajar Bolos ke Warnet Dijemur Polisi