Meski Langka, Inilah Catatan Gempa di Pulau Kalimantan, Ada yang Sampai VIII Skala MMI
Sejak Presiden Jokowi putuskan ibu kota negara dipindah dari Jakarta ke luar Pulau Jawa, Pulau Kalimantan juga jadi sorotan. Benarkan aman dari gempa?
Penulis: Doan Pardede |
Presiden mengingatkan, dalam membicarakan soal ini tidak boleh hanya berpikir yang sifatnya jangka pendek maupun dalam lingkup yang sempit. “Tapi kita harus berbicara tentang kepentingan yang lebih besar untuk bangsa, negara, dan kepentingan visioner dalam jangka yang panjang sebagai negara besar dalam menyongsong kompetisi global,” ujarnya.
Ketika semua sepakat akan menuju negara maju, menurut Presiden, pertanyaan pertama terutama yang harus dijawab adalah apakah di masa yang akan datang DKI Jakarta sebagai ibu kota negara mampu memikul dua beban sekaligus, yaitu sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik dan sekaligus sekaligus pusat bisnis.
Beberapa negara, lanjut Presiden, sudah mengantisipasi perkembangan negaranya di masa yang akan datang dengan memindahkan pusat pemerintahannya. Ia menyebutkan banyak sekali contoh seperti Malaysia, Korea Selatan, Brazil, Kazakhstan, dan lain-lain.
“Sekali lagi, kita ingin kita berpikir visioner untuk kemajuan negara ini,” tegas Presiden.
Benarkah aman dari gempa?
Dalam catatan TribunKaltim.co, masalah gempa di Kalimantan kali beberapa jadi perbincangan, khususnya di dunia maya.
Yang teranyar berkaitan dengan isu ibu kota negara dipindah ke luar Pulau Jawa, masalah gempa Kalimantan ini juga disinggung oleh Kepala Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui akun twitternya, Senin (29/4/2019).
"Pemerintah terus matangkan rencana pemindahan ibukota Indonesia. Kajian tahap awal dari Bappenas pemilihan wilayah ibukota mengerucut pada 3 kandidat, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Kalimantan memang aman dari gempa. Bagaimana menurut anda?," kaya Sutopo.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunKaltim.co dari banjarmasinpost.co.id dan tribuntravel.com gempa pernah terjadi Kalimantan.
Meski diketahui secara umum bahwa Pulau Kalimantan selama ini dikenal aman dari gempa dan tsunami, fakta mencatat sejarah yang merupakan peristiwa langka telah terjadi di Kalimantan Tengah, khususnya Muara Teweh.
Dari sejarah gempa bumi di Indonesia yang terjadi di Kalimantan selain di Muarateweh dan wilayah Balikpapan (Laut Sulawesi), tercatat tiga kali berturut-turut peristiwa bencana gempa bumi di Tarakan, Kalimantan Utara, dan sekitarnya, yakni pada 19 April 1923, 13 April 1924, dan 14 Februari 1925, dengan kekuatan mencapai VIII skala MMI.
Mengutip laman geomagz.geologi.esdm.go.id, sejatinya Pulau Kalimantan tidak sepenuhnya lepas dari potensi terjadinya gempa bumi.
Ini terbukti dari kejadian gempa bumi magnitudo 6 yang terjadi pada 5 Juni 2015 di wilayah Ranau dan gempa bumi magnitudo 5,7 yang berpusat di 413 km timur laut Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara pada 25 Februari 2015.
Hingga kini, data penelitian kegempaan di Kalimantan memang masih minim.
Secara garis besar, gempa bumi di Indonesia disebabkan oleh zona tumbukan antara Lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia.