Virus Corona
Muncul Gejala Baru Virus Corona, hingga Pemerintah Mulai Singgung Potensi Gelombang Kedua Covid-19
Muncul gejala baru Virus Corona, hingga Pemerintah mulai singgung potensi gelombang kedua covid-19 di Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Muncul gejala baru Virus Corona, hingga Pemerintah mulai singgung potensi gelombang kedua covid-19 di Indonesia.
Terungkap gejala baru Virus Corona, kini tak cuma demam, batuk, dan sesak nafas.
Penemuna gejala baru Virus Corona ini terungkap seiring jumlah kasus positif yang melonjak dari hari ke hari di dunia.
Namun, jumlah kasus covid-19 yang terus meningkat di dunia ini justru menyebabkan kemunculan berbagai gejala baru yang jauh lebih luas.
Sementara itu, di tanah air, Pemerintah mulai menyinggung soal puncak pandemi Virus Corona hingga gelombang kedua covid-19 yang disebut-sebut bakal lebih berbahaya.
Deskripsi lebih rinci dari gejala Virus Corona menunjukkan bagaimana dokter dan peneliti masih mempelajari tentang virus itu.
• Hasil Investigasi Terbaru Ungkap Kronologi Penularan Virus Corona Tanpa Gejala di Singapura
• UPDATE Virus Corona di Kaltara, ODP Menurun, Orang Tanpa Gejala Masih Sama di Angka 207 Orang
• Bukan Demam atau Sesak, 5 Gejala Ringan Ini Bisa Tanda Terinfeksi Covid-19, Satunya Sering ke Toilet
covid-19 dapat dimulai dengan cara yang sama di antara pasien tanpa memandang usia atau status kesehatan seseorang.
Kelelahan Ekstrem
Hedy Bauman (74), seorang pria dari Silver Spring, Maryland merasa sangat lemah sehingga ia hampir tak bisa bejalan ke sudut-sudut rumahnya.
Menurutnya, membaca beberapa halaman koran cukup melelahkan.
"Kamar mandi saya mungkin berjarak 15 langkah dari temput tidur.
Aku tak yakin bisa pergi dari kamar mandi ke tempat tidur," kata Bauman, dilansir dari NBC News.
Kendati tidak menderita demam, Bauman mengaku kedinginan.
Dokter Bauman mengatakan, gejalanya konsisten dengan apa yang dipelajari dokter tentang kasus Virus Corona lain, meski mereka masih menunggu hasil dari tes Virus Corona Bauman.
• Pasien Virus Corona yang Diumumkan Jokowi Bukan Tertular Warga Jepang, Pakar Ungkap Fakta Sebaliknya
Nyeri Otot