Tahap Awal PCR RSUD AWS Samarinda Bisa Lakukan 1.450 Test Swab Pasien Corona

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Sebagai tahap awal dalam melakukan diagnosa covid-19 atau Virus Corona menggunakan polymerase chain reaction (PCR), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim melakukan pemesanan reagen PCR kit sebanyak 15 unit.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak mengungkapkan, pemesanan telah dilakukan dan dalam jangka waktu kurang lebih selama dua pekan kedepan reagen PCR kit akan tiba.

Setelah tiba, reagen akan digunakan PCR milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda.

“Benar, kita sudah memesan reagen PCR kit, khusus untuk melakukan diagnosa covid-19 menggunakan PCR yang secara khusus telah di-setup dalam mendiagnosa covid-19,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co melalui telepon selularnya, pada Minggu (10/5/2020).

Baca Juga

Manajer Mitra Kukar Urung Kumpulkan Semua Pemain Karena Bertambah Terus Warga Positif Corona

Geger, Aksi Begal Bersenjata di Bontang, Polisi Lakukan Investigasi, Ini Kata Bawahan Idham Azis

Ternyata Ditipu, Baim Wong Ungkap Kekesalan pada Oknum Ojol Pura-pura Dorong Motor: Aktingnya Bagus

“Reagen yang kita pesan sebanyak 15 kit. Insya Allah, kalau tidak ada halangan dalam dua pekan semua reagen yang kita pesan tiba di Samarinda, dan langsung siap digunakan untuk melakukan diagnosa,” lanjutnya.

Dilihat dari jumlah reagen yang dipesan, pria yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim ini menuturkan, memang terasa sangat sedikit.

Namun, Andi menegaskan, dengan 15 reagen PCR kit yang dipesan itu dapat melakukan test kepada 1.450 swab pasien.

“Memang, kalau dilihat pemesanannya memang terlihat sedikit. Tapi, jangan dilihat dari angka 15-nya. Jumlah 15 reagen PCR kit ini dapat melakukan 1.450 test,” tuturnya.

Dijelaskan Andi, setiap satu reagen PCR kit untuk melakukan sebanyak 96 test. Untuk itu, , kurang lebih sebanyak 1.450 test diperkirakan dapat dilakukan dengan 15 reagen PCR kit yag dipesan tersebut.

“Kalau nanti sudah bisa digunakan. Artinya, kita tidak lagi menunggu dan berpatokan dengan selesainya uji laboraturium di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya atau Balitbangkes untuk mengetahui hasil test pasien apakah terkonfirmasi positif covid-19 atau tidak,” pungkasnya.

Pasalnya tegas Andi, kerap terjadi saat ini penundaan pengiriman hasil swab kasus covid-19 yang dikirimkan rumah sakit rujukan di setiap kabupaten dan kota se-Kaltim.