Virus Corona
Di Wilayah Khofifah, 15 Warga Nekat Buka Plastik Jenazah Pasien Virus Corona, Akhirnya Tertebak
Di Jawa Timur, wilayah Khofifah Indar Parawansa, 15 warga nekat buka plastik jenazah pasien Virus Corona, akhirnya tertebak
TRIBUNKALTIM.CO - Di Jawa Timur, wilayah Khofifah Indar Parawansa, 15 warga nekat buka plastik jenazah pasien Virus Corona, akhirnya tertebak.
Kasus warga membuka plastik dan memandikan jenazah pasien positif covid-19 kembali terjadi.
Kali ini, belasan warga di wilayah Jawa Timur yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa dinyatakan positif Virus Corona.
Kejadian tersebut tepatnya berlangsung di Sidoarjo.
Belasan warga dusun di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dinyatakan positif covid-19 setelah nekat memandikan jenazah pasien terinfeksi.
Sebanyak 15 orang warga Kecamatan Waru dinyatakan positif Virus Corona, warga tersebut sama-sama memiliki riwayat memulasara jenazah pasien positif.
• Refly Harun Beber Sandiaga Uno Capres 2024 Bermodal Terbanyak, Singgung Anies, Khofifah, dan Ganjar
• Giliran China Serang Bisnis Negeri Donald Trump, Apple, Boeing dan Raksasa Teknologi AS Jadi Target
• Tembak Istri yang Berselingkuh dengan Babinsa TNI, Polisi Ini Terancam Dua Sanksi Serius Sekaligus
Mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan dan tetap membuka peti serta membuka bungkus plastik jenazah yang telah dipasang pihak rumah sakit sebagai langkah pengamanan.
Tak hanya itu, para warga tersebut nekat memandikan jenazah pasien terinfeksi padahal virus covid-19 dapat menular dengan sangat cepat.
Dilansir Kompas.com, Minggu (17/5/2020), Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin membenarkan adanya 15 warga yang dinyatakan positif tersebut.
"Yang PDP banyak, yang positif covid-19 ada 15," ujar Nur Achmad.
Nur Achmad menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan terhadap warga dusun tersebut.
Pemerintah daerah telah melakukan pembatasan sosial termasuk membatasi akses ke dusun tersebut dan menutup tempat-tempat ibadah.
Ia yang diwawancarai saat penyerahan BLT Dana Desa di Balai Desa Brebek Sidoarjo, Minggu (17/5/2020), mengakui bahwa ia terlambat mendapatkan kabar sehingga tidak bisa segera turun tangan.
"Kejadiannya sudah dua pekan lalu," imbuhnya.