Virus Corona di Kaltim
Kaltim Punya Tiga Unit PCR, Sampel Pasien Corona tak Lagi Dikirim ke Jakarta dan Surabaya
Tiga mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) khusus covid-19 atau Virus Corona sudah mulai beroperasi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Tiga mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) khusus covid-19 atau Virus Corona sudah mulai beroperasi, sehingga Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tidak lagi mengirimkan sample ke pulau Jawa.
Biasanya, sample dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) dan laboraturium Kementrian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta. Kemudian, dalam kurun waktu beberapa hari kedepan hasil baru bisa diketahui.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim, Andi M Ishak mengungkapkan, beberapa hari terakhir ini seluruh Dinkes di kabupaten dan kota di Kaltim sudah tidak lagi mengirimkan sample ke pulau Jawa.
Semua sample, diuji di laboraturium yang telah ditunjuk Kemenkes untuk melakukan pengujian.
Baca Juga
Khofifah Turuti Permintaan Risma Akhiri PSBB Walau Kasus Corona di Surabaya Masih Tinggi
UPDATE Kasus Covid-19 Seluruh Indonesia, Total 32.033 Pasien Positif Corona, Jakarta Tertinggi
Polisi Anak Buah Idham Azis Ancam Pidanakan Masyarakat yang Ambil Paksa Jenazah PDP Virus Corona
“Alhamdulillah, kita sudah memiliki tiga mesin PCR di Kaltim, yakni satu di Balikpapan dan di Samarinda. Di Balikpapan, ada Rumah Sakit Pertamina (RSP),” ujarnya saat dihubungi awak Tribunkaltim.co, pada Selasa (9/6/2020).
“Kemudian dua lagi ada di Samarinda, yakni di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS), dan Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Laboraturium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kaltim,” lanjutnya.
Dalam prosesnya melakukan pengujian, dijelaskan Andi, Dinkes di daerah dapat segera mengetahui hasil sample yang diuji dalam kurun waktu sehari.
Artinya, dituturkan Andi, proses diagnosa seseorang terkonfirmasi positif atau negatif covid-19 dapat segera diketahui.
“Sekarang, kita hanya memerlukan waktu sehari untuk mengetahui hasil. Dan, dalam proses pemeriksaan kita telah terkoneksi secara online dengan Kemenkes.
Artinya, saat melakukan pengujian sample di Kaltim pemerintah pusat pun mengetahui jumlahnya,” tuturnya.
Begitu juga dengan hasil positif maupun negatif, ditegaskan Andi, Pemprov Kaltim pun secara rutin melaporkannya, agar menghindari terjadinya kesalahan data dalam penyampaian hasil di setiap laporan perkembangan covid-19 di Indonesia.