Sekda Kukar Sebut Proyeksi APBD 2021 Mengalami Penurunan Hanya Rp 3,1 Triliun
Penurunan dana APBD yang terjadi sekitar Rp 1 triliun lebih, sehingga APBD 2021 ini diproyeksi hanya sekitar Rp 3,1 triliun dari Rp 4,3 triliun
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar) Sunggono menyebutkan, bahwa proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar tahun anggaran 2021 akan mengalami penurunan dibanding tahun 2020.
Hal itu diungkapkannya saat di wawancara awak media, Selasa, (20/10/2020).
Dikatakan Sunggono, penurunan dana APBD yang terjadi sekitar Rp 1 triliun lebih, sehingga APBD 2021 ini diproyeksi hanya sekitar Rp 3,1 triliun dari Rp 4,3 triliun APBD tahun 2020.
Baca Juga: KUA PPAS RAPBD Kutai Timur 2021 Disepakati Rp 2,6 Triliun
Baca Juga: Prediksi APBD Kaltim 2021 Turun, Gubernur Isran Noor: Makin Sedikit Uangnya Makin Banyak Belanja
Baca Juga: Anggaran Terbatas, Pembahasan KUA-PPAS APBD Kaltim 2021 Anut Skala Prioritas
“Penyebabnya ya itu, dana bagi hasil (DBH) turun dan dikoreksi banyak oleh pusat,” ujarnya.
Diakuinya, APBD Kukar masih bergantung pada DBH higga saat ini. Hal itu karena pendapat utama di kukar masih dari sektor Tambang, Minyak dan Gas Bumi.
“Jika dipersentasikan, DBH mencapai 80 persen di APBD,” ungkapnya.
Sunggono menjelaskan, turunnya DBH tahun 2021 inidisebabkan karena produksi tambang dan migas juga mengalami penurunan secara drastis, terlebih di masa pandemi covid-19 ini.
Baca Juga: Anggaran 10 Persen dari APBD untuk Tanggulangi Covid-19, Begini Tanggapan 3 Calon Walikota Samarinda
Baca Juga: Nilai APBD Provinsi 2021 Capai Rp 8,9 T, DPRD dan Pemprov Kaltim Gelar Rapat Banggar Tertutup
Baca Juga: Penetapan Belanja APBD 2021 Harus Sesuai Program Prioritas, Dibahas Banggar Bersama TAPD Kaltim
“Banyak sih faktor penyebab DBH dari pusat berkurang, saah satunya juga faktor ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi secara nasional masih stagnan, dan berimbas ke daerah,” jelasnya.
(TribunKaltim.Co/Aris Joni)