Pilgub Jabar
Teten: Saya Takkan Curi Uang Rakyat
jika takdir saya nanti jadi presiden, Insya Allah rakyat bisa tidur pulas karena saya tidak akan mencuri uang rakyat.
Di Indonesia saya belum melihat ada pemimpin yang
punya komitmen kuat untuk menyejahterakan masyarakat dan melihat
korupsi sebagai faktor utama penghambat.
Saya salut
dengan usaha yang dilakukan Mas Teten Masduki dalam memberantas
korupsi. Namun, yang janggal, dalam praktik korupsi selama ini adalah
penegakan korupsi selalu pada tingkat nasional, sedangkan penanganan
korupsi di daerah tidak seperti penanganan di pusat. Bagaimana
seharusnya penanganan korupsi yang terjadi di desa?
(Bagus Supriadi, Probolinggo)
Korupsi
pascareformasi menyebar ke mana-mana. Alokasi dana desa pun tak luput
dari korupsi. Sekarang ini jangan terlalu berharap pada aparat hukum
atau pemerintah untuk membenahinya. Harus dimulai oleh masyarakat
sendiri, seperti membangun siskamling. Mengontrol aparat desa atau
kecamatan tidak terlalu sulit daripada mengontrol bupati atau gubernur.
Saya yakin kalau masyarakat kritis dan terorganisasi dengan baik, koruptor kelas desa bisa mudah ditaklukan.
Menurut Kang Teten, apa yang salah dengan negeri ini sehingga korupsi sulit sekali diberantas? Apakah karena hukumnya yang lemah atau karena aparat dan para penegak hukum juga korup? (Haryo Gunanto, Bandung Barat)
Tidak
ada jalan pintas melawan korupsi. Sebab, korupsi bukan semata-mata
karena kegagalan pemerintahan, seperti hukum, birokrasi, parlemen, dan
sistem fiskal, melainkan sejauh mana ada relasi yang seimbang antara
masyarakat, pemerintah, dan bisnis. Sekarang aparat hukum masih menjadi
bagian dari korupsi.
Begitu juga anggota parlemen yang
seharusnya mengawasi pemerintahan. Hukuman bagi koruptor rata-rata di
bawah dua tahun, dan lebih dari separuhnya bebas, bagaimana mungkin
bisa ada efek jera.
Namun, di sisi lain, masyarakatnya juga
sangat toleran terhadap korupsi. Orang yang dipenjara karena kasus
korupsi masih dipilih menjadi bupati atau anggota DPRD. Dunia bisnis
pun masih banyak yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
kontrak-kontrak atau fasilitas pemerintah.
Seandainya
suatu saat nanti Anda adalah salah satu calon penerima Nobel, apa hal
besar yang Anda harap telah Anda lakukan pada saat itu sehingga Anda
pantas menerima Nobel?
(Jeffri, Jakarta)