Parenting
Kontrol Pemakaian Gadget Anak, Orangtua pun Harus Benahi Diri Sendiri
DI era teknologi yang serba canggih serta tersedianya jaringan internet memudahkan kita bekerja maupun berkomunikasi.
TRIBUNKALTIM.CO - DI era teknologi yang serba canggih serta tersedianya jaringan internet memudahkan kita bekerja maupun berkomunikasi. Tapi, akibat canggihnya teknologi terutama bagi kalangan anak-anak maupun remaja, juga membuat mereka dengan mudah mengakses sesuatu yang negatif. Oleh karena kekhawatiran itulah, Yayasan Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Smart FM menggelar workshop parenting bertajuk "Tantangan Mendidik Anak di Era Digital."
Workshop yang digelar di Ballroom C Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur ini dihadiri oleh ratusan peserta se-Kalimantan Timur. Ratusan peserta yang mengikuti workshop ini didominasi kalangan wanita. Menghadirkan pembicara Elly Risman, pakar parenting nasional sekaligus Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati Jakarta. (BACA: Dampak Buruk Bullying pada Anak)
Di depan ratusan peserta, Elly sapaan akrab, menunjukkan tayangan video musik, games dan film remaja yang sudah tak asing lagi. Selain itu, ditayangkan juga berita kejahatan seksual dilakukan puluhan anak sekolah dasar (SD) yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.
Dari tayangan tersebut, Elly mengatakan tindak kejahatan seksual tidak hanya dilakukan oleh kalangan dewasa, tetapi juga anak-anak SD. Para peserta yang melihat tayangan tersebut menggelengkan kepala sambil mengucapkan istighfar. Ada juga sambil mengelus dada karena terkejut melihat contoh tayangan yang senonoh.
"Ini (sambil menunjuk layar LCD) bukti, akibat teknologi canggih, anak-anak dengan mudah mengakses situs-situs porno. Seperti ini, puluhan anak SD lakukan seks dengan pasangan seusianya. Karena, mereka tidak mengerti apa itu seks dan cuma dianggap mainan saja bagi mereka," katanya menguraikan. (BACA: Yuk, Kenali dan Temukan Potensi Anak Anda)
Selain menunjukkan contoh permainan video hingga berita tindak kejahatan seksual, Elly menampilkan grafis kejahatan seksual per tahun di 34 provinsi akibat faktor internet. Elly pada workshopnya, Rabu (11/3), mengemukakan orang tua harus lebih mengawasi anak-anak dari pemakaian gadget.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu harus mengontrol pemakaian gadget anak-anaknya. Tapi, tidak mesti kita harus menahan gadget anak tersebut. Cukup diawasi dan dilihat konten dalam gadget mereka," saran Elly.
Elly menyayangkan, tindak kejahatan seksual saat ini tidak hanya orang yang tak dikenal saja melakukan. Bahkan, orang terdekat turut melakukan tindak kejahatan seksual tersebut.
"Sekarang ya bapak-bapak dan ibu-ibu, tindakan kejahatan seksual saat ini banyak dilakukan oleh kerabat dekat. Bahkan, ayah kandung sendiri juga tega melakukan itu. Karena apa, kurangnya peran ibu atau komunikasi di antara ayah, ibu dan anak," katanya.
Pada slide yang ditampilkan, beberapa dampak negatif sang anak ketika peran ayah tidak maksimal dilakukan. Dampak negatif bagi anak laki-laki di antaranya, nakal, agresif, narkoba dan seks bebas. Bagi perempuan, dampaknya bisa depresi hingga melakukan seks bebas juga. Elly memberikan poin-poin untuk menghadapi anak agar terhindar dari hal-hal negatif.
"Ayah dan ibu harus membenahi diri sendiri dulu baru membantu anak-anak kalian. Dengan bersyukur, sabar, shalat, sedekah, baca Al Quran atau kitab suci, berbaik dengan diri sendiri dan terakhir bantu anak dulu," katanya. (*)