Duuuh, Kampus ITK Masih Terkendala Listrik dan Air
Jika sampai September listrik dan air belum ada, maka pemindahan mahasiswa ITK yang saat ini sedang kuliah di ITS ditunda.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK) resmi diserahkan oleh Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) Prof Tri Yogi Yuwono, DEA kepada Rektor ITK Prof Dr Ir Sulistijono, DEA. Penandatanganan berita acara serah terima barang milik negara berlangsung di Kampus ITK, Karang Joang, Balikpapan, Kamis (26/3/2015).
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Provinsi Kaltim Rusmadi mewakili Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Sekkot Balikpapan Sayid MN Fadli serta Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Gedung ITS Dr. Tri Joko Wahyu Adhi.
“Kampus ITK direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 300 hektare dan dirancang dengan konsep kampus teknologi yang eco friendly dan mandiri. Kampus ITK dibagi menjadi 12 cluster kampus. Saat ini baru ada satu bangunan yang didirikan di cluster FMIPA, ” ujar Tri Joko Wahyu Adhi dalam sambutannya.
Dikemukakan, saat ini baru ada satu gedung utama. Gedung 4 lantai dengan luas total 5.500 M2, terdiri dari ruang kelas dan ruang kenferensi. Gedung tersebut nantinya akan menjadi prototype untuk gedung-gedung perkuliahan di cluster lainnya. Progres pembangunan gedung sudah sampai 80 persen. (BACA: Institut Teknologi Kalimantan Siapkan Kuota 400 Mahasiswa Baru)
"Kami juga sudah mendapatkan dana Rp 50 miliar yang akan dipakai untuk menyelesaikan gedung ini dan juga sebagai dana untuk pembangunan gedung baru,” katanya.
Pembangunan kampus dilaksanakan bertahap, karena dana senilai Rp 2,7 triliun dikucurkan bertahap. Hal inilah yang menyebabkan lamanya proses pembangunan kampus.
"Kalau diangsur-angsur, bisa 54 tahun baru selesai pembangunan ITK. Padahal, pembangunan ITK yang diharapkan dapat menjadi salah satu kampus unggulan penghasil sarjana teknik di kawasan timur Indonesia," jelas Tri Joko Wahyu Adhi.
“Kalau dana langsung semua, kita bisa merencanakan semua pembangunan dalam satu waktu. Kalau sedikit, sedikit, misalkan satu gedung harus 2 tahap, separuh digunakan, separuh masih harus menunggu tahun depan lagi. Itulah hambatannya mengapa ITK masih belum semua gedung terbangun. Tahun ini Rp 50 miliar, tahun lalu Rp 30 miliar” ujarnya.
Sayangnya, gedung kampus ITK saat ini masih terkendala listrik dan air PDAM serta jalan masuk yang belum terbangun. Menanggapi belum adanya fasilitas ini, langsung ditanggapi pejabat Pemkot Balikpapan maupun Pemprov Kaltim yang hadir saat acara penandatanganan serah terima Kampus ITK. (BACA: Kampus Belum Jadi, Mahasiswa ITK masih Numpang di ITS)
Heri Misnoto, Staf Ahli Bidang Sosial Kota Balikpapan mengatakan, dana pembangunan kampus mencapai Rp 2,7 triliun dari Kementerian Pendidikan Tinggi. Sementara untuk PDAM, ada dana dari Pemprov Rp 2 miliar. Sedangkan untuk jalan serta jaringan listrik, ada dari APBD Kota Balikpapan, yakni Rp 2 miliar untuk jaringan listrik dan Rp 29 miliar pembangunan jalan masuk.
"Kami usahakan April sudah dimulai pengerjaan jalan, ” ujarnya.
Menanggapi permasalahan air dan listrik serta jalan, Rektor ITK Prof Dr Ir Sulistijono, DEA mengatakan, jika sampai September belum ada, pemindahan mahasiswa ITK yang saat ini sedang kuliah di ITS ditunda.
Ditanya mengenai kesiapan ITK dalam hal fasilitas dan menghadapi siswa baru serta mahasiswa transfer dari ITS yang berjumlah 600 lebih, dia mengatakan, siap dan tidak ada masalah.
Untuk dosen di ITK, hingga saat ini masih terkndala. "Kami masih membutuhkan dalam arti bukan karena tidak adanya pelamar, tetapi mencari dosen yang benar-benar memenuhi syarat agak susah. Setiap tahun kami dijatah 20 dosen, tapi dosen yang bisa kami dapat hanya 2 orang pada 2014, dan 9 orang tahun lalu," tandasnya. (*)