Berita Utama

Ketua OSIS Curhat ke Walikota

"Benar, saya memang sengaja memanggil mereka (Ketua OSIS). Selama ini kan cuma dengar ada keluhan perpisahan, pungutan, ini dan itu."

TRIBUN KALTIM

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ketua OSIS SMA dan SMK se- Kota Balikpapan mendadak dipanggil Walikota Rizal Effendi. Kesempatan ini tidak disia-siakan para Ketua OSIS meluapkan keluhan dan aspirasi. Pertemuan berlangsung di Kantor Walikota selama kurang lebih tiga jam.

Sejumlah pertanyaan disampaikan para siswa di antaranya terkait surat larangan perpisahan kelas XII di hotel, pungutan, dan fasilitas sekolah yang dinilai sudah tidak layak.

"Benar, saya memang sengaja memanggil mereka (Ketua OSIS). Selama ini kan cuma dengar ada keluhan perpisahan, pungutan, ini dan itu, nah saya panggil supaya bisa mendengar langsung," ujar Rizal, Sabtu (18/4/2015).

Larangan penyelenggaraan perpisahan di hotel, kata Rizal, agar siswa yang tidak mampu tidak terbebani biaya lagi. (BACA juga: Salut, Wanita Ini Tetap Semangat Ikut UN Meski Usianya Sudah 55 Tahun)

"Kita kan tidak tahu mana orang tua yang terbebani mana yang tidak. Jadi untuk mengantisipasi, sebaiknya perpisahan tidak mewah, sederhana saja. Ini juga terkait instruksi Pak Jokowi melalui Menpan," katanya.

Terkait keluhan siswa mengenai fasilitas sekolah seperti toilet yang sudah tua, tidak ada air, peralatan laboratorium yang usang, pihaknya akan menindaklanjuti. "Makanya setelah kita tahu, akan kita tindaklanjuti. Ada juga yang melaporkan siswa pada merokok," ungkap Rizal.

Mengenai sanksi yang akan diberikan kepada sekolah yang tetap menyelenggarakan perpisahan di hotel, Rizal mengatakan akan mempelajari terlebih dahulu alasan tersebut.

Meski demikian, tidak ada pembahasan mengenai ujian nasional yang sudah dan sedang berlangsung. "Untuk laporan kebocoran juga saya belum terima sampai saat ini," ujarnya. (BACA juga: Pihak Yayasan Bhakti Keluarkan Rp 275 Juta untuk UN-CBT)

Pada hari sama, Disdik Balikpapan juga memanggil para kepala sekolah, di antaranya membicarakan soal perpisahan sekolah.

Wahyudi Irianto, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Balikpapan mengatakan ada beberapa hal yang dibicarakan. Di antaranya mengenai instruksi Walikota tentang larangan perpisahan mewah dan imbauan tidak mencorat-coret seragam. Tidak membahas kebocoran UN yang beberapa waktu lalu diterbitkan Tribun.

"Kalau soal ujian nasional tidak ada, sudah tertib dan sesuai SOP. Pertemuan kemarin (Jumat) hanya soal surat edaran larangan perpisahan mewah dan imbauan agar tidak corat-coret," katanya.

Atas peringatan itu, SMKN 3 Balikpapan harus membatalkan acara perpisahan di hotel yang sudah diagendakan sejak lama. Kepala Sekolah SMKN 3 Syarifudin mengatakan siswa-siswi kelas XII telah membentuk panitia perpisahan jauh hari sebelum pelaksanaan UN. (BACA juga: UN Bukan Penentu Kelulusan, Semoga Tak Ada Siswa Bunuh Diri)

Mereka bahkan sudah siap dengan konsep acara yang akan dilaksanakan di salah satu hotel di Balikpapan.

"Acara perpisahan itu murni inisiatif dan gagasan dari siswa-siswi kelas XII sendiri, makanya mereka membentuk panitia. Sekolah ini demokratis, kami tidak melarang kreativitas mereka, kami hanya mengarahkan dan mengikuti konsep mereka."

Bagaimana reaksi sejumlah sekolah di Balikpapan terkait larangan walikota menggelar perpisahan di hotel? Baca ulasan selengkapnya di harian Tribun Kaltim edisi Minggu, 19 April 2015. (yns/m14)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved