Kolom Rehat
Lebaran Ketupat dan Islam Nusantara
Ketupat adalah makanan terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa (janur), kemudian dimasak.
oleh: ARIF ER RACHMAN
JUMAT (24/6/2015) lalu, atau tepat sepekan setelah Idul Fitri 1436 H, sejumlah daerah di Indonesia -- terutama di Jawa -- merayakan tradisi turun-temurun: Lebaran Ketupat.
Berbagai acara digelar untuk memeriahkan perayaan itu, dari pelepasan ratusan balon ke udara sampai pawai dokar dan parade makanan. Yang jelas, hidangan yang wajib ada pada hari itu adalah ketupat.
Ketupat adalah makanan terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa (janur), kemudian dimasak.
Setelah masak, ketupat tersebut diantarkan kepada kerabat terdekat dan para tetangga sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.
Adalah Raden Said, putra Adiputa Tuban, yang pertama kali memberikan makna filosofis pada ketupat Lebaran itu setelah ia menjadi waliyullah yang kemudian kita kena kenal sebagai Sunan Kalijaga sekitar 500 tahun lalu.
Dalam filosofinya, ketupat atau kupat Lebaran bukan sekadar makanan, tapi juga memiliki makna khusus. Kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku Lepat artinya 'mengakui kesalahan dan kekeliruan', sedangkan Laku Papat adalah 'empat tindakan'.
Dalam tradisi Jawa, sungkeman dengan bersimpuh dihadapan orangtua seraya memohon ampun adalah implementasi dari Ngaku Lepat (mengakui kesalahan) tersebut.
Hingga saat ini sungkeman saat Lebaran masih membudaya Sungkeman merupakan laku dari ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya menghormati orangtua dan memohon ridha dan keikhlasan dari mereka.
Sedangkan yang dimaksud dengan Laku Papat adalah empat tindakan yang dilakukan saat Idul Fitri, yakni Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan.
* Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.
* Luberan artinya meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.
* Leburan dapat diartikan sebagai habis dan melebur. Maksudnya pada momen Idul Fitri, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
* Laburan berasal dari kata labur atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.