Ny Helena Menangis Berkisah tentang Sakitnya
Sakit wajah merot (hemifacial spasm) atau trigeminal neuralgia (wajah sakit) sangat menyedihkan dan memalukan, tapi sudah bisa kok disembuhkan.
"Di Medan komunitas Brain and Spine berjumlah 900 orang, dan kami datang untuk kembali bertemu dengan anggota komunitas, berbagi pengalaman, informasi dan rasa rindu terutama bagi mereka yang pernah menjalani operasi di Surabaya," kata Ketua Umum Komunitas Brain and Spine Pusar Surabaya, Dr Lilih Dwi Priyanto.

Perasaan sendu dan haru juga hadir saat beberapa mantan penderita menceriterakan kembali saat-saat mereka menderita sakit dan mencari kesembuhan. "Saya tujuh tahun menderita muka merot (hemifacial spasm)" ungkap Helena, anggota komunitas asal Pekanbaru sambil terisak.
"Setelah sembuh timbul semangat hidup yang lebih dari sebelum sakit," paparnya. Beberapa peserta juga mengungkapkan hal yang sama.
Ada yang mencari kesembuhan sampai ke Kanada, tetapi belum menemukan kesembuhan, ada yang menunggu selama 15 tahun. Mereka terdiri dari berbagai macam profesi seperti penarik becak, pengusaha, dan pegawai negeri.
Selingkuh mengakibatkan keretakan dalam rumah tangga, itu sudah jelas. Tetapi bagaimana jika perselingkuhan terjadi antara organ tubuh, dalam hal ini saraf dan pembuluh darah di dalam batok kepala kita? Sama juga dengan selingkuh percintaan, selingkuh ini bisa membikin situasi gawat bagi penderitanya. Demikian dikemukakan dalamacara Gathering Brain and Spine Community.

Jika saraf dan pembuluh darah ini selingkuh, tidak ada nikmatnya, malah yang terjadi adalah keadaan yang dapat membuat malu pendeita dan sakit teramat sakit.
"Yang menyebabkan malu adalah jika pembuluh darah menekan saraf ketujuh, penderitanya akan mengalami wajah merot atau hemifacial spasm (Hfs)," demikian kata dr M Sofyanto SpBS ketika tampil sebagai pembicara pada acara itu.
Selain muka merot, perselingkuhan itu juga dapat menyebabkan nyeri wajah. Jika wajah tersentuh sedikit saja rasanya akan sangat nyeri. Keadaan ini disebut dengan trigeminal neuralgia.
"Bahkan ada pasien mengatakan kepada saya lebih baik mukanya di-cutter saja, dibanding harus merasakan serangan trigeminal ini." Penyakit ini akibat saraf kelima tertekan oleh pembuluh darah atau disebut trigeminal neuralgia.
Penyelesaiannya bagaimana? "Melalui operasi, meskipun dalam rongga kepala dan dekat otak kecil dipastikan operasi berjalanaman," papar Sofyan menambahkan.
Ada yang mengatakan bahwa operasi semacam itu bahaya? Itu dulu! Tetapi sekarang operasi tidak dilakukan dengan membuka batok kepala, cukup dengan lubang kecil atau key hole sekitar satu senti meter saja, hasilnya dijamin aman dan aman bagi pansien." (pr/ps)
***
UPDATE berita eksklusif, terbaru, unik dan menarik dari Kalimantan. Cukup likes fan page fb TribunKaltim.co atau follow twitter @tribunkaltim