Pemadaman Listrik

Sudah Surplus Soal Listrik, Warga Kota Ini Minta Keluar dari Sistem Mahakam

Pemadaman listrik secara bergilir akibat perawatan salah satu pembangkit di Sistem Mahakam memicu kekecawaan warga Bontang.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Jual genset untuk persiapan mati lampu. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Udin Dohang dan Amanda Liony

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemadaman listrik secara bergilir akibat perawatan salah satu pembangkit di Sistem Mahakam memicu kekecawaan warga Bontang.

Pasalnya, Kota Bontang yang sebelumnya bebas byar pet, setelah masuk Sistem Mahakam justru sebaliknya sering mengalami mati lampu.

Prihatmoko (25), warga Gunung Elai, Bontang Utara mendesak pemerintah kota mengeluarkan Bontang dari jaringan Sistem Mahakam. Dia menilai sangat tidak adil jika gangguan pembangkit di Sistem Mahakam harus ditanggung warga Bontang yang kondisi kelistrikannya sudah surplus.

"Ini bukan kejadian pertama. Kalau begini lebih baik Bontang keluar saja dari Sistem Mahakam. Tidak adil daerah lain bermasalah listrik kita yang padam," ujar Prihatmoko, Kamis (20/8/2015).

Baca: Gawat, Listrik Padam 23 Hari Warga di Empat Kota

Menurutnya, sistem kelistrikan di Bontang lebih baik dikelola secara mandiri mengingat daya yang dihasilkan PLN Bontang sudah surplus jika dibandingkan dengan kebutuhan beban puncak.

Surplus energi listrik berhasil dicapai berkat komitmen pemerintah membangun power plant kapasitas 11 MW yang sebagian dipasok untuk menopang keandalan PLN Bontang.

"Buat apa pemerintah bangun power plant kalau hasilnya tidak bisa dinikmati warga Bontang. Kan mubazir namanya," ungkap Prihatmoko, karyawan salah satu perusahaan energi di Bontang ini.

Amel (28), pemilik Mama Laundry juga mengaku kecewa dengan pemadaman listrik secara bergilir. Bagi Amel, rentang waktu pemadaman dijadwalkan bisa sampai 23 hari sudah pasti akan memukul bisnis laundry yang sudah digeluti 3 tahun terakhir.

"Mata pencaharian saya laundry. Kami makan apa kalau listrik sampai padam 20 hari. Bisa-bisa usaha saya tutup,"katanya.

Amel berharap, Pemkot Bontang mencari alternatif mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik. "Saya ini orang biasa tidak paham soal listrik. Yang pasti usaha laundry saya sepenuhnya tergantung sama listrik. Kalau pake genset bisa-bisa tekor," tandasnya.

Baca:Tim Pemadam Kebakaran Waspada saat Listrik Padam Bergilir 23 Hari

Menanggapi kondisi listrik byar pet yang ikut dirasakan masyarakat Bontang, Walikota Bontang Adi Darma meminta perlakuan khusus dari PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim dan Utara (Kaltimra) terkait pemadaman bergilir di empat daerah dalam Sistem Mahakam.

Adi berharap gangguan yang terjadi pada Sistem Mahakam selama 23 hari kedepan, tidak berdampak terhadap pelayanan listrik di Bontang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved