Laka Lantas

Korban Tewas Laka Lantas Itu Dikenal Aktif di Kampus dan Dermawan

Diduga kedua pengendara melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraan ketika berhadapan.

TRIBUN KALTIM/AHMAD SIDIK
Suasana di Mortuary RSUD Kanujoso Dajtiwibowo Balikpapan, Rabu (30/9/2015). Mereka adalah sahabat dan keluarga Albert. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - "Bangun dik..! Kakak datang.. Kakinya masih hangat... Ayo bangun Bert! Begitu cepatnya Bert kamu pergi, kamu masih muda, masih panjang jalan hidupmu..!

Itulah kata-kata yang terlontar dari wanita berbaju hijau ketika mendekati jenazah Albert Nainggolan (19), mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang tewas kecelakaan di jalan tol Km 13, Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara, Rabu (30/9/2015).

Albert yang mengendarai motor Satria F warna biru KT 6292 IT "adu kambing" dengan motor Yamaha Xeon KT 5675 ZD yang dikendarai Dwi Pratika Saputri (22) berboncengan dengan Evi Aprilian Fani (19) dari arah Jl Soekarno-Hatta menuju kampus ITK.

Dwi tewas langsung di lokasi kejadian, sedangkan Albert sempat dibawa ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), namun nyawanya tak tertolong. Sementara Evi mengalami luka serius di bagian kepala dan kaki.

Ketiga korban merupakan mahasiswa ITK. Menurut keterangan saksi dan polisi, kecelakaan maut bermula ketika Dwi yang berboncengan dengan Evi mengendari motor Yamaha Xeon bergerak dari arah Jl Hatta menuju kampus ITK. Saat berada di warung makan "Pak Sukino" dari arah berlawanan lewat motor Satria yang dikendarai Albert.

Baca: BREAKING NEWS -- Kecelakaan Maut di Jalan Soekarno Hatta Tewaskan 2 Orang

Diduga kedua pengendara melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraan ketika berhadapan, hingga akhirnya terjadi tabrakan tepat di depan warung "Pak Sukino".

Para pengunjung warung kaget dan langsung menolong korban. Seorang warga yang berada di tempat kejadian perkara, Arif mengaku sempat mendengar bunyi benturan keras dari arah TKP.

"Habis makan, ngobrol sama teman tiba-tiba ada bunyi brakk... Setelah kami mendatangi arah suara itu, terlihat sepeda motor Xeon bagian depan hancur. Kedua pengendara baik motor Satria maupun Xeon terluka parah di bagian kepala," tutur Arif.

Warga yang mengetahui kecelakaan hanya terdiam. Tidak seorang pun berani membawa korban ke rumah sakit. Setelah 20 menit datang anggota polisi, dan korban yang masih tergeletak di pinggir jalan diperiksa. Dwi meninggal dunia di TKP.

"Ada yang menghubungi polisi, saya tak berani membawanya ke rumah sakit. Untunglah polisi segera datang," ujar seorang saksi.

Setelah ketiga korban dievakuasi di RSKD, secara bergantian, puluhan teman dan saudara Albert berdatangan melihat kondisinya di Mortuary RSKD.

Bagi teman-teman satu kampusnya, Albert memiliki jiwa sosial tinggi. Mahasiswa jurusan Teknik semester V ITK ini sebelum kejadian berpesan kepada temannya. Dia mengizinkan temannya meminjam uang.

"Uang bukanlah hal penting, asal bisa bermanfaat akan saya berikan ke kalian," ujar seorang teman menirukan perkataan Albert.

Albert bahkan mengizinkan temannya mengambil sendiri uang yang ada di dompetnya. "Ambil saja uangnya di dompetku kalau mau pinjam," ujar teman yang tidak mau disebut namanya.

Albert adalah Ketua Perkumpulan Kerohanian Kristen di ITK. Ratusan orang baik keluarga, teman kampus, maupun teman aktivis berkumpul di Mortuari RSKD.

"Kak Albert ketua kami, saya tadi baca di grup WA, makanya cepat -cepat menemuinya," ujar Stephani. Pada 4 Oktober 2015 ITK merayakam dies natalis. Albert menjadi tokoh penting yang akan dikenang oleh civitas akademika ITK.

Kasat Lantas Polres Balikpapan AKP Eko Budi Yatno melalui Kanit Laka Sat Lantas Iptu Murshal mengatakan ketiga korban langsung dibawa ke RSKD. Kecelakaan terjadi karena satu ruas jalan dipakai untuk dua arus berlawanan.

"Ada tiga korban, Albert meninggal di rumah sakit sedangkan Dwi meninggal di TKP. Korban lainnya yaitu Evi menjalani perawatan di ICU," ujar Murshal. Dari hasil olah TKP diketahui keduanya berkendara dalam kecepatan tinggi. Dua unit sepeda motor rusak di bagian depan diamankan sebagai barang bukti.

Diketahui jalan tol tersebut kedua ruas jalannya tidak terdapat rambu-rambu lalu lintas. Baik sisi kiri maupun kanan jalan biasa digunakan kendaraan secara berlawanan arus.

Kecelakaan yang terjadi di jalan tol selain faktor manusia juga dari faktor jalannya. Meskipun badan jalan lebar, banyaknya truk yang parkir di pinggir jalan membuat pandangan pengendara tidak leluasa.

Kasat Lantas Polres Balikpapan AKP Eko Budi Yatno berharap instansi terkait bisa membuat rambu lalu lintas untuk memperjelas penggunaan jalan tol. Secara resmi jalan tersebut belum dapat difungsikan seperti jalan raya umumnya. Namun masyarakat sudah menggunakan jalan tersebut secara bebas dan tanpa aturan. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terbaru, unik dan menarik dari Kalimantan. Cukup likes fan page  fb TribunKaltim.co  atau follow twitter  @tribunkaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved