Bentrok Massa di Aceh Singkil
Menurut Bupati, Ini Akar Bentrokan yang Terjadi di Aceh Singkil
Bupati Aceh Singkil, Safriadi menyatakan sesungguhnya ada kesepakatan antarwarga di daerahnya bertahun-tahun lalu.
“Polisi tak bisa berbuat apa-apa selain meminta jemaat untuk pergi,” ujar Pendeta Erde, Kepala Gereja di HKI Gunung Meria.
Satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka dalam kerusuhan tersebut. Kini situasi di Aceh Singkil mulai tenang setelah polisi dan tentara mengerahkan 300 personel ke wilayah itu.
Secara terpisah, SETARA Institute menuding kerusuhan di Aceh Singkil diprakarsai negara.
Baca: Satu Korban Meninggal, Empat Lainnya Luka-Luka
“Peristiwa penyerangan gereja HKI dan ancaman terhadap puluhan gereja lainnya di Aceh Singkil adalah pelanggaran serius oleh negara yang dipresentasikan Bupati Aceh Singkil, Safriadi,” kata Direktur Riset SETARA Institute, Ismail Hasani, dalam keterangan tertulisnya.
Ismail menuduh penyerbuan itu, serta keputusan untuk membongkar gereja-gereja di Aceh Singkil, direstui Bupati dan didukung para pejabat daerahnya.
“Terdapat pula Peraturan Gubernur Aceh Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pendirian Rumah Ibadah yang muatannya sangat diskriminatif dan dijadikan dalih penyerangan,” ujar dosen hukum tata negara UIN Syarif Hidayatullah itu.
Oleh sebab itu SETARA Institute mengecam keras peristiwa penyerangan di Aceh Singkil, dan menyebutnya sebagai pelanggaran hak konstitusional terhadap warga. (cnnindonesia.com)