Restoran Halal

Positif Mengandung Babi, Kadisperindagkop Minta MUI Cabut Label Halal Solaria

Pantauan Tribunkaltim.co, Selasa (24/11/2015) sekitar pukul 17.00 Wita terlihat masih ada beberapa pengunjung datang.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Pengunjung keluar dari Restoran Solaria di di satu mal di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (24/11/2015). Majelis Ulama Indonesia Balikpapan dan tim gabungan menemukan dua bumbu masak restoran ini positif mengandung unsur non-halal, yakni kandungan daging babi. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN) 

Supervisor Area Solaria Balikpapan Illa Baiti saat dikonfirmasi membantah akibat ada pemberitaan miring soal Solaria berpengaruh terhadap tingkat kunjungan.

Menurutnya, masyarakat yang berkunjung dan makan di Solaria masih seperti biasa. Saat ditanya, sedikinya kunjungan sore kemarin, Illa berasalan karena bukan weekend sehingga pengunjung tak seramai biasanya.

"Karena hari kerja bukan weekend jadi seperti ini. Pengunjunganya menurut kami masih normal," katanya.

BACA JUGA: Saya Kaget Kok Tiba-tiba Muncul Bumbu Mengandung Babi, Mengapa MUI Pusat dan Lokal Beda Pendapat?

Illa juga menyatakan tak ada komplain atau pengunjung yang bertanya langsung kepadanya mengenai Solaria. "Semua berjalan normal, tidak ada perbedaan, belum ada juga pengunjung yang langsung bertanya ke kita soal pemberitaan kemarin," katanya.

Terkait ditemukannya dua bumbu di Restoran Solaria positif mengandung bahan tidak halal oleh tim gabungan operasional razia daging ilegal, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Balikpapan Dortje Marpaung mengatakan, pihaknya melakukan pengawas dengan cara memberikan imbauan dan saran secara langsung ke Solaria.

Dortje menilai Solaria telah melakukan pembohongan publik dengan menyertakan bahan-bahan tidak halal meskipun telah mendapatkan sertifikat halal.

"Jadi mereka harus dimintai pertanggungjawabannya, kita memang tidak bisa cek detail apa yang ada di dapurnya mereka, apa yang digunakan, tapi jelas pedagang ini (Solaria) telah berbohong kepada publik dan sekarang kita akan minta tanggung jawabnya, " ungkap Dortje saat ditemui Tribun kemarin.

Baca:Sudah Diberi Sertifikat MUI, Kok Solaria Masih Gunakan Bumbu Tidak Halal

Mengenai sanksi, Dortje menyatakan Disperdindagkop bukan eksekutor sehingga diserahkan langsung ke pihak berwenang. Dortje hanya minta Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga yang mengeluarkan sertifikat halal mencabut label halal sebagai pembelajaran.

"MUI yang harus langsung mencabut label halalnya. Kami akan warning Solaria, kita ngomong terus terang dan kalau memang benar terbukti bahan makanan mengandung babi (tak halal) ya udah, cabut dulu halalnya MUI, sebagai punishment bagi dia. Tapi bukan kita, bukan Disperindagkop, " terangnya.

Baru Mengaku


"Saat sidak kami tanya mana bumbu-bumbunya? Mereka berujar habis, setelah kami desak baru mengaku bumbu-bumbu tersebut telah dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya. Akhirnya kami ambil dan kami lakukan uji laboratorium. Hasilnya, positif mengandung babi," ujar Jailani, Sekretaris MUI Kota Balikpapan yang ikut survei bersama tim gabungan, terdiri dari DPKP, Satpol PP dan Polres Balikpapan, Selasa (24/11/2015).

Merujuk hasil lab tersebut, tim survei dari DPKP akan melanjutkan tindakan selanjutnya.

"Besok (hari ini) kami menghadap Wali Kota memberikan surat rekomendasi terkait temuan kami tersebut. Surat sudah ditandatangani semua pihak, dari LP POM, penguji dari Samarinda, MUI Balikpapan, serta Ketua Survei. Ini merupakan surat rekomendasi bagi pemerintah untuk mengambil tindakan hukum. Keputusan tentang haram dan halalnya sudah dilakukan dan terbukti mengandung babi. Langkah selanjutnya, kami serahkan kepada Walikota. Jika beliau bilang lapor ke polisi, maka kami laporkan," ucap Jailani.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved