Sejarah

Kisah Tragis Tenggelamnya Kapal Tampomas: Terbakar, lalu Miring dan Tenggelam dengan Cepat

Pada pelayaran perdananya yaitu 2-13 Juni 1980 dengan rute Padang-Jakarta-Ujungpandang, sudah terjadi beberapa kerusakan

5. Kapten Abdul Rivai, Pahlawan di Tengah Kepanikan Hidup dan Mati

Dengan kondisi yang hampir tenggelam, Kapten Abdul Rivai menolak meninggalkan kapal dan masih sibuk berusaha menyelamatkan para penumpang.

Ia sempat mengirimkan pesan kepada naahkoda KM Sangihe untuk mengiriminya air dan makanan karena dirinya akan tetap berada di kapal sampai detik terakhir.

Bahkan saat kapal sudah mulai miring, ia masih sibuk membagikan pelampung kepada para penumpang yang tidak berani terjun.

BACA JUGA: Tahun 2016 Proyek Tol Laut di Pelabuhan Tarakan Mulai Dibangun

Di saat detik-detik terakhir kapal mulai tenggelam, ia masih berada di anjungan kapal sambil berpegangan pada jendela.

Ia memenuhi janjinya untuk menjadi orang terakhir yang meninggalkan kapal saat terjadi bencana. Ia akhirnya meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

Tenggelamnya KMP Tampomas II tentu menjadi sebuah sejarah kelam bagi maritim Indonesia. Namun dengan adanya tragedi tersebut, setidaknya Indonesia bisa belajar dari kesalahan masa lalu dan hal-hal semacam ini tidak lagi terulang. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co  Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim

Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved