Kontroversi Organisasi Gafatar
Memulangkan Pengungsi Eks Gafatar Seperti Orang Haji
Diberi motivasi semangat hidup. Diberikan wawasan kebangsaan dan keagamaan adalah langkah yang tepat supaya mereka bisa kembali lagi ke asalnya
Penulis: Budi Susilo |
baca juga
“Pulangkan saja. Saya pikir pasti pemda punya dana untuk memulangkan mereka,” tegasnya belum lama ini, saat ditemui Tribunkaltim.co di Pasar Induk Tanjung Selor.
Namun dirinya juga mengapresiasi atas langkah Pemkab Bulungan yang telah berupaya melakukan edukasi dan pembinaan kepada ratusan orang bekas pengikut Gafatar.
“Diberi motivasi semangat hidup. Diberikan wawasan kebangsaan dan keagamaan adalah langkah yang tepat supaya mereka bisa kembali lagi ke asalnya,” tutur politisi Golkar ini.
baca juga
Dia menambahkan, pemulangan merupakan kebijakan yang tepat daripada menampungnya di dalam program transmigrasi Bulungan. Sebab bila para pengungsi itu akan ikut transmigasi sebaiknya ikut di periode mendatang.
“Seperti orang naik haji, mereka tunggu kloter dahulu di daerah asal. Ikut mengantri, baru bisa transmigrasi,” ujar Syarwani, pria kelahiran Tanjung Palas ini.
Syarwani menganalisis, jika para eks Gafatar itu dipaksakan ikut program transmigrasi lokal di daerah Kabupten Bulungan, tentu saja akan membawa dampak bagi yang lainnya, dan akan rawan konfik dengan masyarakat setempat, yang ada di luar Gafatar.
“Bisa saja pengaruh Gafatarnya nanti akan kembali lagi. Lalu mempengharuhi yang lainnya. Sebaiknya dipulangkan saja dahulu. Kalau mau ikut transmigrasi ikut saja lewat yang jalur resmi pemerintah, Kementrian Transmigrasi,” tegasnya. (*)