Gerhana Matahari Total

Ingat, Radiasi Tinggi Rusak Makula, Risikonya Kerusakan Mata Hingga Kebutaan

Radiasi yang keluar saat GMT merusak sel‑sel kerucut di makula, hingga membakar makula baik secara parsial ataupun masif.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Anggota Jogja Astro Club tengah mengamati fenomena alam gerhana matahari sebagian yang terlihat dari Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, Jumat (10/5/2013). Gerhana matahari sebagian tersebut berlangsung mulai pukul 05.58 WIB hingga pukul 06.25 WIB. 

News Analysis

dr N Baskoro PK SpM, Dokter RSUD dr Kanudjoso Balikpapan

TRIBUNKALTIM.CO - WILAYAH Balikpapan, Paser, dan PPU mendapat hadiah luar biasa dari langit. Rabu (9/3/2016) pagi ini, masyarakat bisa menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT).

Namun, masyarakat yang akan melihat langsung proses terjadinya gerhana Matahari diminta waspada. Tidak boleh melihat dengan mata telanjang saat matahari terbuka setelah tertutup bulan.

Cahaya matahari sesaat setelah tertutup bulan berpotensi menyebarkan radiasi tinggi dan berbahaya untuk kesehatan mata.

Saat itu radiasi yang berasal dari matahari membahayakan retina hingga kebagian dalam makula.

Cahaya yang masuk mata merusak makula pada kedua bola mata, dan akhirnya bisa menyebabkan kerusakan penglihatan hingga kebutaan.

Makula adalah daerah kecil yang berbentuk bulat, terletak di bagian belakang retina dengan jarak sejauh 3,5 mm dari temporal dan 0,5 mm lebih kecil terhadap diskus.

Makula terlihat dengan mudah karena bebas dari pembuluh darah retina. Di pusat makula terdapat daerah lekukan yang disebut fovea.

Fovea merupakan daerah yang terdiri dari sel‑sel konus. Sel konus itu sendiri sel berbentuk kerucut yang diperlukan untuk kemampuan melihat yang lebih rinci dan untuk menerima persepsi warna.

Radiasi yang keluar saat GMT merusak sel‑sel kerucut di makula, hingga membakar makula baik secara parsial ataupun masif.

Dari gelap terbitlah terang, di situlah letak bagian paling berbahaya dalam peristiwa GMT. Seperti tukang las yang harus melindungi matanya dengan kacamata dari sinar yang dihasilkan saat mengelas besi. Seperti itulah mata harus dilindungi saat meyaksikan GMT.

(Baca juga: Songsong GMT, Abah Siapkan Kacamata dan Kaca Las)

Sangat tidak disarankan bagi masyarakat melihat tanpa menggunakan pelindung. Kendati saat tertutupnya matahari total, merupakan waktu aman memandang Matahari dengan leluasa. Namun, kita perlu waspada ketika momentum berakhirnya GMT tersebut.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved